GALAMEDIA - Berita bohong atau hoaks masih menjadi persoalan di tengah kencangnya pusaran arus informasi yang diterima masyarakat. Sehingga harus dilakukan filter, agar berita-berita hoaks tidak menyebar dan menimbulkan kegaduhan.
Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) TNI, Letjen TNI Teguh Arief mengatakan, pihaknya ikut berperan menangkal serangan hoaks di era teknologi informasi saat ini, melalui program pembinaan teritorial (binter).
Menurutnya di era teknologi informasi ini, serangan berita hoaks atau miss informasi banyak bermunculan.
"Jadi merupakan kewajiban kita memberikan edukasi dan proaktif mengajak masyarakat agar tetap cerdas dalam memanfaatkan media massa. Dengan harapan lebih selektif dalam menerima berita dan informasi yang diterima," ungkapnya kepada awak media massa di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurutnya TNI AD memiliki program pertahanan negara sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 Pasal 1 ayat (2) tentang pertahanan negara. Dimana penangkalan terhadap hoaks menjadi salah satu yang termasuk pertahanan negara.
Dikatakannya pertahanan negara yang dilakukan untuk menangkal hoaks tersebut, salah satunya melalui konsep Binter.
Konsep ini memberdayakan potensi geografi, demografi dan kondisi sosial untuk disiapkan menjadi kekuatan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara.