Gangguan Kesehatan Pasien Covid-19 Meski Sembuh, Guru Besar UI Keluarkan Peringatan

- 18 Oktober 2021, 21:49 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /

 
GALAMEDIA - Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan gejala berkepanjangan atau 'long COVID-19' di tengah situasi pandemi yang kian surut perlu menjadi perhatian dalam upaya penyediaan sarana prasarana perawatan.

"Kita tahu bahwa 'long COVID-19' juga punya aspek ekonomi dan asuransi kesehatan, khususnya apakah keluhan yang ada akan dapat ditanggung asuransi atau akan dapat menjadi alasan untuk gangguan pekerjaan yang akan dialami pasiennya," katanya dalam pernyataan tertulis, Senin, 18 Oktober 2021.

Guru Besar Paru FKUI itu mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumpulkan pendapat para pakar dari berbagai negara dalam bentuk Konsensus Delphi untuk membuat definisi keadaan "long COVID-19" dan dipublikasi pada 6 Oktober 2021.

Ia mengatakan penyintas kerap kali mengeluh berbagai gejala yang cukup berkepanjangan sesudah dia dinyatakan sembuh dari COVID-19, ada yang beberapa pekan bahkan sampai beberapa bulan setelah pulih.

Dalam publikasi WHO, kata dia, disebutkan bahwa pengertian tentang "long COVID" yang disebut sebagai “Post COVID” atau dalam bahasa Indonesia dipakai istilah pasca-COVID.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 19 Oktober 2021: Setelah Keluarga Al, Kini Rendy dan Mamanya yang Terancam

Tjandra mengatakan kondisi long COVID dapat terjadi pada seseorang dengan status probable atau terkonfirmasi COVID-19. Biasanya keluhan terjadi sesudah tiga bulan dari awal gejala dengan keluhan yang berlangsung setidaknya dua bulan.

"Tidak dapat diterangkan penyebab keluhannya selain yang mungkin sebagai pasca-COVID-19 ini. Gejala yang biasa timbul adalah rasa lemah atau “fatigue”, sesak napas dan gangguan kognitif yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.

Tjandra mengatakan keluhan yang dirasa pun bervariasi, seperti nyeri perut, gangguan menstruasi, gangguan penciuman atau pengecap, gelisah, penglihatan kabur, nyeri dada, batuk, depresi, pusing dan demam yang hilang timbul.

Gejala lain dapat juga berupa gangguan saluran cerna, baik diare maupun konstipasi dan “acid reflux”, juga bisa sakit kepala, gangguan memori, nyeri sendi, nyeri otot, neuralgia, bentuk alergi baru, gangguan tidur, berdebar debar dan juga telinga berdenging atau gangguan pendengaran lainnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x