Network
GALAMEDIA – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mulai menunjukkan eksistensinya dengan menempati posisi ter-atas di berbagai survei terkait elektabilitas.
Terbaru, Prabowo menjadi calon presiden (capres) pilihan Milenial dan Generasi Z bedasarkan laporan yang dirilis Jumat, 22 Oktober 2021 lalu.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, faktor tak banyak gimmick, menjadi salah satu alasan Prabowo dipilih oleh generasi tersebut.
“Pertama, Prabowo tak banyak gimmick. Lurus aja bekerja tanpa hingar bingar apapun,” ujar Adi Minggu, 24 Oktober 2021.
Menurut hasil survei Litbang Kompas, sebanyak 17,4 persen milenial memilih Prabowo bila Pemilihan Umum (Pemilu) dilakukan saat ini.
Selain dari generasi milenial, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan juga mendapat dukungan dari Gen Z sebanyak 13,7 persen.
Baca Juga: AS Takutkan Uji Rudal Balistik Korea Utara, Perwakilan Khusus Minta Pyongyang Hentikan Provokasi
Suara yang didapatkan Prabowo jauh lebih besar dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mendapat 11,7 persen.
Selain itu, Prabowo juga berhasil mengalahkan Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang mendapat 7,8 persen dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 5,9 persen.
Prabowo menjadi pilihan Milenial dan Gen Z, menurut catatan penyelenggara Litbang Kompas, tidak terlepas dari popularitasnya sebagai calon presiden di dua edisi pemilu sebelumnya.
Jabatan Menhan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut mengenalkan Prabowo ke generasi muda.
Menurut Adi, totalitas Prabowo dalam bekerja mendapat respons positif dari publik.
“Totalitasnya sebagai menteri mendapat respons positif. Millenial itu pikirannya simpel. Suka dengan figur yang bekerja, bukan bekerja mengiklankan diri terus,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Adi, milenial juga melihat heroisme dalam kinerja Prabowo.
“Performa kerja prabowo mulai terlihat di mata Milenial. Sepertinya Milenial melihat heroisme dalam kerja prabowo, makanya disukai.”
“Itu artinya, membangun citra dengan kerja jauh lebih dirasa millenial ketimbang selalu membangun citra tapi minim kerja,” tandas Adi. ***
