Di samping itu, ia juga menilai Ali Mochtar Ngabalin dan Ferdinand Hutahaean sebagai sosok yang kerap membawa-bawa nama istana ketika memberikan sebuah statement di hadapan publik.
“Kalau untuk mengintai orang lain, cocok sekali kak Ngabalin, Ferdinand Hutahaean untuk jadi Juru Bicara Presiden,” ungkapnya.
“Ngabalin dan Ferdinand Hutahaean itu kerap berbicara dengan membawa-bawa nama istana,” lanjut dia.
Baca Juga: Capai Vaksinasi, Kapolresta Bandung Berikan Apresiasi
Terlebih lagi dirinya menganggap Fadjroel Rachman sebagai sosok yang lembek apabila dibandingkan dengan Ali Mochtar Ngabalin dan Ferdinand Hutahaean.
“Mungkin Fadjroel Rachman dianggap terlalu lembek sehingga diparkir ke posisi Duta Besar,” ungkap Refly Harun.
“Saya lihat perpindahan posisi ini bukan penghargaan, posisi Duta Besar itu sebenarnya demosi buat Fadjroel Rachman,” jelas dia. ***