Sebut Utang Indonesia Tinggi karena Warisan Masa Lalu, Rizal Ramli Sentil Sri Mulyani: Ngeles Kok Kebangetan!

- 28 Oktober 2021, 13:54 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli.
Ekonom senior Rizal Ramli. //Twitter/@RamliRizal./

GALAMEDIA - Ekonom senior, Rizal Ramli soroti pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan utang Indonesia tinggi karena warisan dari masa lalu.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan Indonesia sudah memiliki utang yang parah sejak puluhan tahun lalu.

Ia juga menyatakan utang Indonesia semakin memburuk saat krisis moneter tahun 1997-1998. Lonjakan utang pun terjadi karena bail out.

Baca Juga: Said Didu Mendadak Naik Pitam Hingga Ingin Seret Netizen Ini ke Ranah Hukum, Kenapa Ya?

“Waktu ada krisis 1997-1998 dengan adanya bail out, makanya utang kita (negara) sangat tinggi karena obligasi. Jadi ujung-ujungnya adalah beban negara,” ujarnya yang dikutip Galamedia Kamis, 28 Oktober 2021.

Sri Mulyani menjelaskan saat krisis moneter banyak perusahaan dan perbankan yang meminjam dolar AS, termasuk obligasi pemerintah. Hal itu akhirnya menjadi beban negara, lantaran nilai tukar rupiah ke dolar terus melonjak.

Dari yang awalnya Rp 2.500 per dolar AS, nilai tukarnya melonjak ke harga sekitar Rp17.000 per dolar AS.

Baca Juga: Siswa Darul Hikam Nikmati Field Trip ke Phoenix Zoo Arizona AS Secara Online

Selain lonjakan utang, Sri Mulyani mengatakan pemerintah berusaha memberikan dorongan dana pada perusahaan agar tidak semakin banyak yang buntung.

Menanggapi hal itu, ekonom senior Rizal Ramli menganggap apa yang diutarakan Sri Mulyani tidak jelas.

"Makin ngawur. Ngeles kok kebangetan," cuitnya yang dikutip Galamedia dari Twitter @RamliRizal, Kamis 28 Oktober 2021.

Ia menilai pernyataan tersebut hanya pembelaan atas utang negara di masa pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Puan Maharani: Ingat! Spirit Api Sumpah Pemuda Jangan Sampai Padam

"Dalam tradisi negara demokratis, jika anda berkuasa boleh menyalahkan pemerintahan aebelumnya maks 6 bulan," sambungnya.

Rizal Ramli juga meminta Sri Mulyani fokus membenahi utang-utang Indonesia terutama di masa pemerintahan Jokowi.

"Setelah itu, ndak bisa lagi terus nyalahin pemerintah sebelumnya, anda kuasa kok untuk benahi! Wajah tersenyum dengan mulut terbuka dan mata bahagia Malah +utang gila2an," tandasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x