“Tapi ya bagi rakyat, kekuasaan tidak lagi diperlukan, ini barang yang sudah gak diperlukan, mau diapain,” imbuhnya.
Sehingga Jokowi, kata dia, sudah patut untuk di-end-game-kan saat ini.
“Ya end game ini kan sekedar istilah yang milenialis, supaya lebih enak. Kan tinggal diproses, bagaimana end game itu dihasilkan,” ucapnya.
Baca Juga: WASPADA! Besok Hingga Lusa DKI Jakarta Terancam Banjir, BPBD: Warga Diimbau Untuk Hati-Hati
Namun, akademisi di UI ini sadar bahwa menurunkan Jokowi saat ini tidaklah mungkin.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar Jokowi ‘dilemahkan’.
“Saya kemarin usulkan bikin saja demisioner. Jadi karena tidak diperlukan lagi, tapi tidak, belum masuk di dalam tahap elektoral, maka virusnya di lemahkan. Jadi kekuasaan ini, kalau dia virus kita lemahkan saja kan, supaya dia gak ke mana-mana tuh,” jelasnya.
“Nanti diaktifkan lagi di 2024. Kan gampang saja tuh. Kan bisa dicarikan klausul konstitusionalnya, bahwa Indonesia pernah melakukan sebuah percobaan dan berhasil,” sambungnya.
Presiden, lanjutnya, akan ‘dibius’ dulu agar tidak tampil di berbagai media. Sebab, Rocky menilai setiap Jokowi tampil, imunitas bangsa juga ikut menurung.
“Bahwa presiden, karena tidak diperlukan lagi, tapi belum bisa diganti, karena mengikuti (peraturan), maka dibius dulu gitu, ditenangkan supaya gak tampil-tampil,” terangnya.