Network
GALAMEDIA - Belum lama ini politisi Partai Demokrat, Cipta Panca menanggapi perihal kehadiran Presiden Joko Widodo di ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Italia 2021.
Melalui akun Twitter @panca66, ia juga mengunggah potret Jokowi yang memakai masker. Panca memuji sikap Jokowi yang menaati protokol kesehatan. Ia bahkan mengaku bangga.
"Hanya presiden Jokowi yang taat prokes. Memakai masker di segala kondisi. Bangga cc @dr_koko28," ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @panca66 pada Selasa, 2 November 2021.
Baca Juga: Doa AHY untuk SBY yang Idap Kanker Prostat dan Harus Berobat ke Luar Negeri
Jokowi menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan di La Nuvola, Roma, Italia, pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Berdasarkan unggahan Panca, hanya sedikit tokoh yang mengenakan masker pada acara tersebut. Namun Jokowi tetap mengenakannya.
Jokowi membahas soal Group of Twenty (G20) yang menurutnya harus menjadi bagian penting dalam mencari solusi untuk kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan serta alat kesehatan lainnya.
Baca Juga: Puan Maharani Sambut Baik Kebijakan Wajib Antigen atau PCR bagi Pelaku Perjalanan Darat
“Proses penataan ulang arsitektur ketahanan kesehatan global ini harus inklusif, serta berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan," ujarnya dalam pidato.
Tak hanya mendorong solusi untuk kesenjangan vaksin dan pengugatan arsitektur kesehatan global, Jokowi juga mendorong penyusunan mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global.
Sumber daya yang dimaksud Jokowi di antaranya dana, vaksin, obat, alat kesehatan, serta tenaga kesehatan yang disiapkan agar bisa langsung terjun kapan pun untuk membantu negara dalam mengatasi masalah kesehatan.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 di Indonesia Diklaim Masuk Ketegori Terbaik di Dunia
"IMF (Dana Moneter Internasional) sudah memberikan contoh, tentang penggalangan sumber daya keuangan global untuk membantu negara yang mengalami krisis keuangan," tuturnya.
KTT G20 merupakan konferensi yang diselenggarakan sejak 1999 dengan anggota yang mewakili 85 persen perekonomian dunia, serta 75 persen perdagangan global.***
