Jokowi Bawa Rp 457 T dari UAE, Musni Umar: Alhamdullilah, Semoga Ini Hibah Bukan Utang

- 5 November 2021, 21:10 WIB
Musni Umar beri komentar soal investasi UAE ke Indonesia
Musni Umar beri komentar soal investasi UAE ke Indonesia /Twitter/@musniumar

GALAMEDIA – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar turut menyoroti investasi baru yang didapatkan oleh Indonesia dari Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

Musni sampai mengucapkan syukur karena investasi ini.

“Alhamdulillah,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @musniumar Jumat, 5 November 2021.

Baca Juga: Ade Armando Sempat Bikin Heboh Soal Shalat 3 Waktu, Gus Umar: Percuma Laporin ke Polisi, Elo Kebal Hukum

Dia pun berharap agar investasi tersebut adalah pemberian (hibah) bukan utang.

“Semoga suntikan ini hibah bukan utang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan membawa banyak hadiah untuk Indonesia berupa kesepakatan investasi dari UAE.

Total investasi dari salah satu negara di Timur Tengah itu mencapai US$ 32,7 miliar (atau setara Rp 457 triliun).

Menteri BUMN, Erick Thohir pun menyatakan, investasi besar tersebut akan memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Ditolak Jadi Panglima TNI oleh 14 LSM, Moeldoko Lakukan Pembelaan

Prospek masa depan ekonomi Indonesia, kata Erick, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN, mampu mendatangkan modal yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini disampaikan Erick usai menghadiri pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, Rabu, 3 November 2021.

“Kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar itu mendukung keinginan kita membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang,” ujarnya.

Baca Juga: Luhut Klaim Tak Ambil Keuntungan dari Bisnis PCR, ProDem: Aneh! Mending Buat Yayasan Sosial

Sehingga mayoritas dana investasi tersebut akan dialokasikan ke berbagai BUMN serta mendukung prioritas strategis Kementerian.

Dari investasi senilai US$ 32,7 miliar, sebanyak US$ 18 miliar akan dialokasikan kepada Pertamina, PLN, dan Pelindo.

Alokasi tersebut dimaksudkan untuk mendukung transformasi di ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.

“Di antaranya melalui Pertamina, PLN, dan Pelindo. Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi di ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi,” jelas Erick. ***

 

 

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x