Pengamat Politik Nilai Jokowi Tak Berani Reshuffle Luhut dan Erick Soal Bisnis PCR: Beda dengan Luar Negeri

- 5 November 2021, 21:25 WIB
Kolase foto Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir
Kolase foto Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir /Dok Kementrian BUMN & Kemenko Marves/

 

GALAMEDIA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin berharap dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut tuntas tudingan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri BUMN, Erick Thohir dalam bisnis PCR.

Baca Juga: Jokowi Bawa Hadiah Investasi Rp 457 Triliun dari Arab, Erick Thohir Girang: Untuk 3 BUMN Ini

Ujang mengaku akan mengapresiasi bila KPK berani mengusut tuntas tudingan yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.

“Harusnya ditindaklanjut. Kita lihat saja, kalau mereka tidak mengusut ya tidak berani itu saja kita lihat saja. Kalau berani kita acungi jempol,” ujarnya dilansir Galamedia Jumat, 5 November 2021.

Tak berhentik sampai di situ, pengamat politik itu juga mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle menteri.

“Bahkan menurut saya kalau ada reshuffle harusnya (Luhut dan Erick) walaupun masih dugaan ya keterlibatan itu,” usulnya.

Namun, Ujang memprediksi Jokowi tidak berani melakukan reshuffle terhadap dua menteri tersebut.

Baca Juga: Nasib Hak Asuh Gala Sky Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Begini Pernyataan Keluarga

“Saya tidak yakin Pak Jokowi berani reshuffle (terhadap Luhut dan Erick),” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ujang mencontohkan di luar negeri, pejabat pemerintah yang diduga memiliki keterlibatan kasus korupsi, langsung mengundurkan diri karena malu.

“Karena kalau di luar negeri demi integritas dan menjaga moral politik di luar ngerti di negara yang sudah maju yang mengedepankan budaya malu, maka ketika disebut pun mereka di luar negeri sudah pada mundur mengundurkan diri,” jelasnya.

Tapi, hal tersebut, menurutnya tak akan terjadi di Tanah Air. Ujang pun mencontohkan kasus korupsi E-KTP yang menjerat Setya Novanto.

"Di kita banyak oknum, pejabat ketika salah pun aku tidak salah. Lihat saja dulu kasus Novanto dulu "Demi Allah" saya tidak korupsi. Tapi kan pola pola seperti itu pola pola umum pejabat di kita itu ya miskin moral politik, etika politik di kita, tidak ada budaya malu,” terangnya.

Baca Juga: Terungkap! Kondisi Kejiwaan Tubagus Joddy Sopir Mobil Vanessa Angel, InstaStory Jadi Bahan Penyelidikan

Ujang juga berpendapat bahwa ini adalah tragedy yang sangat memalukan bagi Indonesia.

"Saya nggak yakin kalau mereka malu mengakui meminta maaf. Tidak yakin pula pak Jokowi akan mershuffle ini sebuah tragedi yang menurut saya sangat memalukan bagi bangsa ini," pungkasnya. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x