Pengamat Ungkap 6 Menteri yang Layak Di-Reshuffle: Pembuat Gaduh, Beban Jokowi, Berkinerja Rendah

- 11 November 2021, 20:50 WIB
Presiden Jokowi saat melantik sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II.
Presiden Jokowi saat melantik sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II. /Antara Foto/HO-Setpres Agus Suparto

GALAMEDIA – Pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga menilai ada beberapa menteri yang berkinerja rendah bahkan pembuat gaduh.

Sehingga Jamiluddin berpendapat, ada beberapa pos menteri yang layak di-reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Kartu Prakerja Ringankan Dampak Pandemi, Sampai Bank Dunia Berikan Pujian

“Menteri berkinerja rendah, pembuat gaduh, layak ditendang Presiden Jokowi pada reshuffle Jilid II jika terjadi,” ujarnya pada wartawan, Kamis, 11 November 2021.

Adapun menteri yang dimaksudnya adalah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate.

Lalu, Kementeri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

Bahkan, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga, kata dia, layak di-reshuffle.

Baca Juga: 12 November Memperingati Hari Apa? Berikut Sejarah Hari Ayah di Indonesia yang Berbeda dengan Negara Lain

“Dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,” tutur Jamiluddin.

Dalam penilaiannya, Menteri Ida Fauziah tidak menghadirkan solusi mumpuni dalam mengatasi tingginya pengangguran di Indonesia akibat pandemi Covid-19.

“Para pengangguran terus bertambah akibat tidak seimbangannya permintaan dengan lowongan kerja tersedia,” jelasnya.

Sementara Menteri Budi tidak terlalu berpengaruh dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Farid Gaban Merasa 'Tertipu' Kata-kata Jokowi, Susi Pudjiastuti Beri Respons Tak Terduga

Sebagai Menteri Kesehatan, lanjut dosen Dosen Universitas Esa Unggul itu, harusnya Budi menjadi sosok paling depan untuk mengatasi Covid-19.

Namun realitanya peran tersebut diemban oleh Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartanto dan Satgas Covid-19.

“Nyatanya, peran itu justru diambil Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartarto, dan Satgas Covid-19,” ungkapnya.

Begitu juga Tjahjo Kumolo yang dinilai tidak ada gebrakan monumental terkait reformasi birokrasi.

Selanjutnya, Menteri Johnny dianggap tak berbuat banyak dalam membenahi bidang komunikasi.

Kata Jamiluddin, sangat disayangkan negara seluas Indonesia tidak memiliki sistem komunikasi.

Baca Juga: Oknum Pegawai Pajak Terima Suap 625 Ribu Dolar Singapura, Kementerian Pimpinan Sri Mulyani Bilang Begini

“Sungguh mengerikan, negara seluas ini tidak mempunyai sistem komunikasi Indonesia,” ucapnya.

“Namun peran itu tidak pernah diambil over, sehingga masalah komunikasi publik tetap dipegang Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan,” tambahnya.

Selain itu, Syahrul Yasin Limpo sampai sekarang belum dapat mewujudkan kemandirian pangan.

Oleh karena itu, Jamiluddin meminta Jokowi segera me-reshuffle enam menteri itu, dari pada menjadi beban bagi Jokowi.

Baca Juga: Demokrat Bela BEM UNMUL yang Sebut Maruf Amin Patung Istana: Rakyat Bebas Bicara!

“Karena itu, enam menteri tersebut layak untuk direshuflle, hanya menjadi beban Presiden Jokowi,” pungkasnya. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x