Kejadian 'Unboxing' Motor Superbike Tak Boleh Terulang, Syamsul Luthfi: Indonesia Masih Perlu Belajar

- 12 November 2021, 21:18 WIB
Pembongkaran kargo tim Ducati WSBK di sirkuit Mandalika.
Pembongkaran kargo tim Ducati WSBK di sirkuit Mandalika. /Instagram/@speedweek_com/

GALAMEDIA - Anggota Komisi X DPR RI asal Fraksi NasDem Syamsul Luthfi mengatakan tragedi unboxing motor superbike milik Ducati tidak boleh terulang kembali.

Menurutnya, kejadian unboxing tersebut mencoreng nama baik bangsa di kancah internasional.

"Dalam hal ini Mandalika Grand Prix Association (MGPA) harus mematuhi peraturannya, aturan main harus betul-betul kita patuhi, harus bekerja secara profesional. Karena di dalam dunia olahraga Internasional ini ada yang sifatnya teknis dan etis yang harus kita patuhi," ujar Legislator asal NTB itu dalam keterangannya, Jumat 12 November 2021.

Luthfi melanjutkan, dalam event internasional membutuhkan kinerja yang mengedepankan mutu, integritas dan profesionalisme yang tinggi.

Baca Juga: Ria Ricis Sah jadi Istri Teuku Ryan, Ridwan Kamil Jadi Saksi Nikah dan Berikan Hadiah Ini

Banyak anak-anak bangsa yang memiliki karakter tersebut dan harus mengambil peran tersebut untuk mengembalikan kehormatan negara.

Pihak yang terbukti melakukan tindakan tercela tersebut, lanjut dia, harus dikenakan sanksi yang tegas.

“Sebab di sini dibutuhkan kerja dengan professional. Jadi kalau aturan mainnya tidak boleh, jangan di coba-coba melakukan karena ini bisa mencoreng nama Indonesia di mata dunia Internasional,” jelasnya.

Terlebih, lanjut Luthfi, penyelenggaraan World Superbike 2021 dan MotoGP merupakan sebuah kepercayaan yang sangat luar biasa dari dunia otomotif internasional terhadap Indonesia.

Baca Juga: Penanganan Banjir di Jabar Harus Dilakukan Bersama-sama

Kesempatan itu tidak boleh disia-siakan dengan membiarkan para pihak mencoreng nama baik bangsa.

Ia meminta kejadian unboxing tersebut tidak boleh terulang. Sebab upaya untuk mempersiapkan kedua ajang tersebut berikut penyediaan sirkuitnya telah dilakukan dengan segenap usaha dan perjuangan.

“Kita mempersiapkan baik dari sisi mutu penyelenggaranya maupun kesiapan kita sebagai tuan rumah yang ramah terhadap para tamu-tamu yang akan datang untuk menyaksikan ataupun mengikuti event tersebut,” ujarnya.

Guna mencegah perbuatan tidak terhormat di kemudian hari, Luthfi meminta segenap stakeholder meningkatkan koordinasi.

Mulai dari pihak bea cukai, bandara, panitia penyelenggara, pemerintah hingga masyarakat.

Jadi hal-hal yang sifatnya teknis dan aturan main seperti ini harus sama-sama dipatuhi karena itu berlaku standar di dalam setiap penyelenggara event internasional.

Baca Juga: Uji Emisi Kendaraan Bermotor Bakal Jadi Syarat Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

“Kita Indonesia masih perlu banyak belajar, itulah gunanya melakukan studi banding kemudian mematuhi aturan yang ada. Kalau semuanya kita melakukan komitmen yang kuat untuk melaksanakan itu dengan baik saya pikir tidak ada hambatan ataupun rintangan untuk menjadi tuan rumah di event internasional tersebut,” ungkapnya

Jika penyelenggaraan sukses akan berdampak pada ekonomi di Nusa Tenggara Barat baik itu ekonomi kreatif, kuliner, perhotelan dan transportasi.

“Jadi kalau semuanya ini bergerak akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga dari situlah kita bisa mengambil pelajarannya yang terjadi beberapa hari yang lalu, tidak boleh terjadi lagi pada waktu penyelenggara MotoGP,” tuturnya.

 

Menurutnya sudah cukup kasus-kasus doping terkait dengan World Anti Doping Agency (WADA) yang memberikan sanksi kepada Indonesia. Itu terjadi dalam Piala Thomas 2020.

“Betapa pentingya integritas, betapa pentingnya aturan main, mengikuti segala jenis peraturan yang telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga Internasional yang bergerak di bidang olahraga. Terkadang kita meremehkan hal-hal sepele yang sifatnya teknis maupun administratif, inilah yang menjadi pelajaran berharga bagi kita sehingga kedepan tidak akan terulang lagi,” pungkasnya.***

Sumber : berbagai sumber

 

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x