Sahrul Gunawan Ajak Masyarakat Tak Ragu Divaksin Covid-19

- 16 November 2021, 22:05 WIB
Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan minta masyarakat tak ragu untuk divaksin./Humas Pemkab Bandung
Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan minta masyarakat tak ragu untuk divaksin./Humas Pemkab Bandung /

GALAMEDIA - Banyak masyarakat yang tidak ingin disuntik vaksin jenis Pfizer dan AstraZeneca, namun lebih memilih jenis Sinovac.

Padahal, seperti dikatakan Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan, vaksin jenis apapun dinilai aman, dan masyarakat tidak perlu meragukan lagi.

"Saat ini suplai vaksin sinovac sudah menurun. Tentu ini menjadi tanggungjawab kita semua, untuk meyakinkan masyarakat bahwa apapun jenis vaksinnya, itu aman," tutur Sahrul.

Ia menyatakan hal itu usai mengikuti Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, Selasa, 16 November 2021.

Baca Juga: Anggota MUI Pusat Ditangkap Karena Terindikasi Teroris, Warganet: Pantesan Selalu Minta Densus 88 Dibubarkan

"Mari kita sukseskan program pemerintah pusat, dan mewujudkan capaian 80 persen vaksinasi bagi warga Kabupaten Bandung di Desember nanti," seru Sahrul.

Selain percepatan vaksinasi, tuturnya, pemerintah pusat juga menginstruksikan kepada daerah, agar dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus covid-19. Terutama menjelang liburan natal dan tahun baru mendatang.

Di Jawa Barat, lanjut dia, menghadapi situasi bencana alam di beberapa wilayah, harus dilakukan strategi di tengah situasi pandemi ini.

Menjaga protokol kesehatan (prokes), khususnya di tempat pengungsian, perlu mendapat perhatian lebih.

Baca Juga: Kepala BNPB: Bencana Hidrometeorlogi Sebenarnya Bisa Kita Cegah

"Meskipun kasus covid-19 saat ini tengah melandai secara nasional, kita jangan lengah untuk tetap menerapkan prokes," imbuh Sahrul.

Sedangkan di sektor pendidikan, lanjutnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dilakukan secara fleksibel.

Diperlukan inovasi, kreativitas dan improvisasi dalam pelaksanaannya sesuai dengan perkembangan situasi pandemi di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: MA Hanya Kurangi Vonis HRS Selama 2 Tahun, Wakil Ketua MPR RI Dukung Pengajuan PK

"Kementerian Kesehatan mempersilakan PTM dilakukan, diujicobakan, mumpung peningkatan kasus covid-19 di dunia pendidikan masih rendah dan secara umum juga tengah melandai," terangnya.

Secara umum di Indonesia, peran orangtua membimbing anak dalam proses belajar mengajar, belum bisa menggantikan peran guru.

"Namun dalam pelaksanaan PTM ini, khususnya di Kabupaten Bandung, pihak sekolah harus senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas di masing-masing wilayah, agar PTM ini bisa berjalan baik dan maksimal," tandas Sahrul.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x