Diprotes Saat Bersihkan Sampah Pasar, Dedi Mulyadi ‘Balas’ Sapu Halaman Rumah Singgah Mahasiswa

- 18 November 2021, 15:57 WIB
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ‘membalas’ protes mahasiswa dengan melakukan aksi bersih-bersih di basecamp atau rumah singgah yang biasa dijadikan tempat diskusi oleh mahasiswa Purwakarta.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ‘membalas’ protes mahasiswa dengan melakukan aksi bersih-bersih di basecamp atau rumah singgah yang biasa dijadikan tempat diskusi oleh mahasiswa Purwakarta. /

“(Lihat halaman penuh sampah) malu enggak anda? Kemarin bikin pernyataan di media tentang kewenangan, hak dan kewajiban. Anda sendiri tinggal di sekretariat milik Uda Herman, tapi tidak anda urus,” ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Klaim Banjir Sintang Akibat Kerusakan Puluhan Tahun Lalu, Roy Suryo: Gak Sekalian Salahnya Daendels?

Menurut Dedi era saat ini berbeda dengan zaman ia masih mahasiswa. “Dulu zaman saya tahun 90-an itu abad kritik, karena kritik itu sangat susah. Nah abad ini kritik bebas tapi harus ada perbuatan yang dilakukan,” katanya.

“Kalau abad ini anak-anak HMI tidak ada perbuatan, susah ada tempat karena pesaing semakin banyak. Dulu tahun 80-90-an kita (HMI) paling hebat. Tapi sekarang susah kalau tidak ada tindakan riil,” ucap Dedi menasehati pemuda yang mengaku sebagai Ketua HMI Purwakarta itu.

Apa yang dilakukan Dedi saat membersihkan lingkungan pasar tak lain untuk memberikan contoh dan motivasi kepada yang lain. Sebab ia yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI masih mau turun untuk memunguti sampah kotor di pasar.

“Saya saja Wakil Ketua Komisi IV DPR RI mau kotor-kotoran kenapa masyarakatnya tidak mau, mahasiswanya tidak mau. Saya sebenarnya sedang mengajarkan pada orang. Seharusnya ributnya bukan ke saya tapi ke setiap orang yang memiliki kewajiban,” ujar Dedi.

Baca Juga: Yana Supriatna Hilang Misterius di Cadas Pangeran, Ini Sejumlah Mitos Tentang Cadas Pangeran

Tak sampai di situ Dedi mengatakan tahu siapa orang yang menyuruh diskusi dan melakukan aksi protes kepadanya. “Pernyataan HMI, orang yang protes ke saya dan ada orang nge-WA ke saya terus itu pikirannya sama. Saya tahu kok,” ucapnya.

Terakhir Dedi pun mengingatkan kepada mahasiswa tersebut bahwa saat ini adalah era pandai bekerja bukan lagi ahli kritik. Terlebih kritik yang disampaikan tidak beradab.

“Hari ini abadnya, abad pekerja. Dan caranya (kritik) jangan tidak beradab. Saya sebagai alumni HMI malu dengan cara itu karena teman-teman HMI melawan arus publik. Kasihan bisa habis masa depannya,” ujar Kang Dedi.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x