Moeldoko Diam Seribu Bahasa Diusir Pendemo, Rocky Gerung: Jadi Pak Moeldoko Kena Batunya

- 19 November 2021, 13:58 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung.
Pengamat Politik Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

GALAMEDIA - Beberapa waktu lalu publik dihebohkan kabar terkait Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mengalami kejadian tak mengenakkan.

Moeldoko diusir pendemo aksi Kamisan di Semarang yang menyuarakan pelanggaran HAM pada Kamis, 18 November 2021.

Dalam video yang beredar di sosial media, Moeldoko diteriaki massa aktivis HAM.

Baca Juga: Waspada Seruan Jihad Melalui WhatsApp, Polri Peringatkan Penyebar Provokasi

Ketika KSP Moeldoko hendak berbicara, para pendemo menyebut aksi demo kala itu adalah panggung rakyat.

"Ini panggung rakyat, bukan panggung oligarki," teriak seorang pendemo.

Mereka pun mendesak Moeldoko segera meninggalkan lokasi. Namun ia bersikeras menyampaikan pernyataan yang ternyata diinterupsi massa.

Baca Juga: Jokowi Sebut Penanganan Pandemi di Indonesia Diapresiasi Dunia, Christ Wamea: Puji Diri Sendiri

"Ya teman-teman sekalian," ujarnya yang dibalas pendemo, "Kami bukan teman Bapak!"

"Pelanggar HAM nggak boleh ngomong soal HAM," ujar  pendemo lainnya.

Tak hanya itu, terdengar teriakan yang menyebut massa  sudah tidak percaya lagi. Moeldoko pun mengurungkan niat berbicara di depan para pendemo.

Baca Juga: Gandeng Kominfo, Polri Selidiki Akses Ilegal SIM Card Pelaku Pinjol

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik, Rocky Gerung ikut buka suara melalui saluran YouTube Rocky Gerung Official. Ia  menilai Moeldoko kena batunya.

"Kita mau lihat ini ini sebagai satu civil disobedience yang menganggap bahwa 'udahlah pemerintah mau ngomong suka-suka aja tuh, kita nggak peduli lagi'," terangnya yang dilansir Galamedia pada Jumat, 19 November 2021.

"Karena mereka, pemerintah tidak mampu untuk menghasilkan keadilan. Jadi Pak Moeldoko itu kena batunya tuh!"

Baca Juga: Ngeprank dan Bikin Geger Soal Cadas Pangeran, Kini Yana Supriatna Diperiksa Polres Sumedang

Rocky juga mengungkapkan hingga saat ini kasus kudeta Partai Demokrat masih berjalan.

Pengusiran KSP dinilainya sebagai bentuk kekesalan atas persoalan politik Moeldoko.

Meski begitu, Rocky berharap kejadian yang menimpa Moeldoko tersebut tidak dianggap sebagai pelecehan atau penghinaan terhadap pejabat.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 19 November 2021: Antam dan UBS Melonjak Naik

"Jangan sampai soal semacam ini dianggap melecehkan pejabat, bukan. Ini soal yang udah ratusan kali ditunggu di depan Monas dan gak ada yang mau keluar, itu 'kan pengecut namanya," katanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x