Lama Tak Diperbaiki, Bangunan SDN 2 Sukawangi di Kecamatan Singajaya Garut Ambruk

- 26 November 2021, 19:53 WIB
Satu bangunan di SDN 2 Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut ambruk, Kamis 25 November 2021 sore, karena terus menerus diguyur hujan deras ditambah kondisi bangunan yang sudah tua dan lapuk.
Satu bangunan di SDN 2 Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut ambruk, Kamis 25 November 2021 sore, karena terus menerus diguyur hujan deras ditambah kondisi bangunan yang sudah tua dan lapuk. /


GALAMEDIA - Satu bangunan Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Singajay, Kabupaten Garut ambruk. Beruntung saat kejadian tidak ada aktifitas apapun di ruangan yang ambruk tersebut, sehingga tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengatakan bangunan SD yang ambruk tersebut adalah SDN 2 Sukawangi yang berada di Kampung Ciwaru, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut.

"Kejadiannya pada hari Kamis 25 November 2021 kemarin sekitar pukul 17.00 sore," ujarnya, Jumat 26 Novemver 2021.

Berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak kecamatan, terang Tubagus, bangunan yang memiliki luas 8x7 meter itu diketahui memang mengalami rusak berat dan sudah lama tidak diperbaiki. Diduga, ambruknya bangunan tersebut akibat kerap diguyur hujan deras yang terjadi setiap hari ditambah kondisi bangunan yang sudah tua dan lapuk.

Baca Juga: Jokowi Disarankan Bubarkan MK, Wakil Ketua MPR RI: Jurus Jerumuskan Presiden ke Impeachment

"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut, karena saat kejadian tidak ada siswa atau guru dan yang lainnya yang sedang melakukan aktivitas," ucapnya.

Menurut Tubagus, ambruknya satu bangunan di SDN 2 Sukawangi tersebut menyebabkan tiga bangunan lainnya yang ada saat ini terancam. Pasalnya bangunan yang roboh itu terdapat di tengah-tengah bangunan lainnya.

Tubagus menyebutkan, SDN Sukawangi 2 diketahui memiliki 196 orang siswa dengan 9 orang guru. Dengan adanya kejadian tersebut, pihak kecamatan setempat pun sudah datang ke lokasi dan memberikan himbauan agar pihak sekolah lebih meningkatkan kewaspadaan.

"Pihak sekolah juga sudah diminta untuk mengantisipasi agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu namun tetap aman saat melaksanakan proses pembelajaran," katanya.

Baca Juga: Temukan Varian Baru Covid-19, WHO Keluarkan Peringatkan ke Sejumlah Negara

Lama Tidak Diperbaiki

Sementara itu, Kepala SDN Sukawangi 2, Jajang Kusnandar, membenarkan jika bangunan yang ambruk itu memang dalam kondisi rusak berat dan sudah lama tidak diperbaiki.

Jajang menuturkan, awalnya bangunan yang ambruk itu akan dipakai untuk ruang guru. Bahkan sering digunakan untuk bermain tenis meja atau pingpong. Untungnya, lanjut Jajang, pada saat kejadian tidak ada yang sedang bermain pingpong di gedung tersebut.

"Yang roboh hanya satu bangunan yang di tengah yang kondisi kayu dan temboknya memang sudah lapuk karena bangunan ini memang sudah lama dan belum mendapat perbaikan," ucapnya.

Menurut Jajang, Ia sendiri baru sekitar 2 tahunan menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Sukawangi 2 tersebut, sehingga tidak mengetahui persis bagaimana silsilah sekolah. Namun dari informasi yang diperolehnya, bangunan yang ambruk itu memang tidak pernah direnovasi namun hanya diganti gentengnya saja.

Baca Juga: Jelang Persib Bandung vs Arema FC, Lini Belakang Maung Bandung Kian Pincang

Jajang juga menyebutkan, di sekolah tersebut ada dua ruang kelas lagi yang kondisinya sudah lapuk dan cukup mengkhawatirkan, yaitu kelas 4 dan kelas 5. Menurutnya, 2 bangunan ini memang pernah ada perbaikan, bagian atapnya diganti memakai baja ringan namun kondisi temboknya sudah rapuh, dan kondisi keramiknya pun sudah kosong, di bawahnya tak ada tembokan hanya seperti tanah.

"Jadinya saya juga jadi kadang-kadang suka engak tenang deg-degan, takutnya kelas 4 dan 5 ini juga bernasib sama dengan bangunan yang ambruk tersebut, ini tembokannya sudah pada lapuk mau diperbaiki atau gimana caranya," ujarnya.

Jajang menambahkan, saat ini pihaknya sudah membuat laporan ke pengawas dan Korwil setempat. Ia berharap, secepatnya ada penanganan terhadap sekolah agar kondisinya bagus sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x