Berdasarkan pantauan tersebut, kecepatan angin tertinggi berpotensi di Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, Selat Sunda, perairan selatan Banten, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua Barat.
Siklon Teratai ini berdampak di bagian selatan Sumatera seperti Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung.
Siklon ini juga berdampak di Selat Sunda, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.
Dampak dari siklon Teratai yaitu potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Ketua BMKG, Dwikorita juga meminta masyarakat waspada akan munculnya potensi siklon tropis lainnya yaitu 94W.
Meskipun masih berstatus bibit siklon, hal ini bisa berdampak pada tinggi gelombang mencapai 1,25 hingga 6 meter.
"Tinggi gelombang 4,0 hingga 6,0 meter ini mohon perhatian sungguh-sungguh di laut Natuna Utara," ujarnya dilansir Antara.***