Dudung Abdurachman Bilang Jangan Terlalu Dalam Belajar Agama, Begini Penjelasan PBNU

- 6 Desember 2021, 22:05 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman. /Ahmad Fitrianto/

GALAMEDIA – Pernyataan-pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Dudung Abdurachman belakang menjadi sorotan publik. Salah satunya pernyataan Dudung yang mengatakan jangan terlalu dalam belajar agama.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini lantas ‘meluruskan’ pernyataan Dudung itu.

Menurut Helmy, pernyataan itu disampaikan dalam konteks membangun spirit moderasi beragama.

Baca Juga: Risma Punguti Batu di Semeru, Rocky Gerung: Untuk Tutupi Berita Soal Disabilitas

Maka dari itu, Helmy mengatakan apa yang disampaikan Dudung tentu bermaksud baik.

“Yang beliau sampaikan tentu dalam konteks membangun spirit moderasi beragama. Maka, saya rasa ini sangat baik dalam konteks berbangsa dan bernegara,” ujarnya dalam keterangan tertulis usai bertemu dengan Dudung Senin, 6 Desember 2021.

Saat bertemu dengan Dudung, Helmy menjelaskan yang dimaksud adalah jangan belajar agama terlalu dalam tanpa bimbingan guru.

“Belajar agama harus dibimbing oleh seorang guru agar pemahaman dan juga sanad/transmisi keilmuan terjaga serta terhindar dari pemahaman-pemahaman yang keliru," jelas Helmy.

Baca Juga: Heboh Tagar #1Hari1Oknum dan #PercumaLaporPolisi, Begini Penjelasan Polri

Sebagaimana diketahui, pernyataan jangan belajar agama terlalu dalam itu disampaikan Dudung saat menyampaikan tausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Dudung saat itu didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil untuk mengisi tausiyah.

Dudung juga memberikan kuliah Subuh sekaligus memberi bantuan kepada pengurus masjid.

Baca Juga: UPDATE Erupsi Gunung Semeru: Awan Panas Tewaskan Puluhan Warga Lumajang

Dalam video yang diunggah akun Dispenad, Dudung membahas tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan sholat. Dudung pun menyebut tentang ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.

"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," tuturnya dilansir melalui berbagai sumber.

Kepada jamaah sholat Subuh, menurut Dudung, dampak terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan.

Baca Juga: Pembuat Vaksin AstraZeneca Ingatkan Covid-19 ke Depan 'Lebih Mematikan'

“Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI,” tandasnya. ***

 

 

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x