Rocky kemudian berpendapat bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Sintang untuk meresmikan bandara hanya untuk mencari headline berita.
Menurutnya, kunjungan Jokowi ke Sintang sebatas pencitraan yang berulang-ulang.
“Tapi, saya tetap menganggap bahwa presiden butuh headline terus itu. Entah dia kontroversi, entah dia semacam pencintraan diri yang berulang-ulang dan membosankan, tapi begitulah,” kata Rocky.
“Dan versi istana kan gak ada cara lain selain mempromosikan aktivitas presiden tuh,” sambungnya.
Baca Juga: 2 Juta Buruh hingga 100 Pabrik Ancam Pemerintahan Bakal Mogok Nasional, Said Iqbal: Bawa 3 Tuntutan
Lebih jauh, salah satu pendiri Setara Institute ini mengaku tak paham mengenai desain Jokowi untuk menghasilkan peradaban politik di Tanah Air.
Dia hanya paham, ada semacam kegembiraan Jokowi saat berada di hadapan kamera.
Maksudnya, Jokowi dinilai Rocky mulai ketagihan kameran dan hanya sekedar pencitraan untuk mengangkat berita baik dari istana.
Padahal, di belakang itu, ada laporan keuangan yang semakin memburuk.