GALAMEDIA - Utang Indonedia dikabarkan semakin menumpuk.
Utang yang membengkak tersebut telah melewati batas yang ditentukan International Monetary Fund (IMF).
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pun beberapa kali mengingatkan pemerintahan Presiden Jokowi akan potensi gagal bayar utang.
Baca Juga: Usia 44 Tahun, BPJamsostek Berupaya Selalu Adaptif dan Berikan Solusi Menghadapi Tantangan
Berdasarkan ulasan kesinambungan Fiskal 2020, BPK mengungkapkan terjadi tren penambahan bunga utang yang melampaui laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut BPK, utang Indonesia bisa membahayakan kondisi fiskal nasional.
Hasil Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) menunjukkan utang Indonesia saat ini mencapai Rp 6.626,4 triliun, sekitar 59,70 persen dari aset negara.
Jumlah tersebut melewati sekitar 25 - 35 persen dari batas yang telah ditentukan IMF.
Baca Juga: Walikota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia, Ridwan Kamil: Saya Bersaksi atas Keshalehan Ahlak Almarhum
Mengetahui tingginya utang Indonesia tersebut politisi Partai Demokrat, Abdullah Rasyid ikut bersuara di Twitter melalui akun @Rasy_Abdullah.
Ia menilai rezim Jokowi sudah tidak lagi memedulikan generasi.
"Rezim ini gak peduli generasi," katanya dilansir Galamedia dari akun Twitter @Rasy_Abdullah pada Jumat 10 Desember 2021.
Baca Juga: Oded M Danial Raih Penghargaan Sebagai Most Popular Leader in Social Media 2021 Kategori Wali Kota
Abdullah juga menyebut pemerintah saat ini ugal-ugalan dalam membuat kebijakan yang justru menguntungkan konglomerat.
"Ugal2an buat kebijakan demi untungkan konglomerasi #IndonesiaDaruratUtang," ujarnya.***