Momen Natal dan Tahun Baru, Warga Diimbau Disiplin Protokol Kesehatan

- 14 Desember 2021, 05:35 WIB
Petugas Dnas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung membagikan masker kepada pedagang di sekitar terminal dalam rangka Kampante Penggunaan Masker untuk mengajak masyarakat melaksanakan 3M.
Petugas Dnas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung membagikan masker kepada pedagang di sekitar terminal dalam rangka Kampante Penggunaan Masker untuk mengajak masyarakat melaksanakan 3M. /Prokopim Setda Kota Bandung/

GALAMEDIA - Untuk menekan penyebaran Covid-19, Kementerian Agama mengingatkan masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan saat menghadapi dua momen besar yakni perayaan Natal dan Tahun Baru.

Kendati angka penularan sudah tak setinggi saat pertengahan tahun, masyarakat tak boleh bereuforia berlebihan dan abai prokes.

"Prokes ini adalah sebagai ikhtiar bersama agar kita semua senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi yang belum selesai ini," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Senin 13 Desember 2021.

Baca Juga: BPBD Karawang Sebar Perlengkapan Protokol Kesehatan Jelang Libur Nataru

Oleh karenanya, Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021.

"Meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama," ujarnya.

Selain disiplin Prokes, Kemenag juga meminta masyarakat maupun ormas keagamaan untuk mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati di tengah keberagamaan di Indonesia saat perayaan Natal.

Ia menegaskan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan itu, kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta dengan baik tetap akan terjaga.

Baca Juga: dr Tirta 'Bertentangan' Dengan Polisi dan BNPB: Karantina di Rumah, Patut Dipertanyakan!

"Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tak merayakan Natal. Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mendapatkan kehormatan, tanpa ada yang merasa terhinakan," katanya.

Sikap saling menghargai perbedaan dan cinta kedamaian ini, menurut dia, merupakan refleksi dari substansi ajaran agama.

"Untuk itu kami mengajak para tokoh agama untuk membimbing umat agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru ini," katanya.***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x