“Anak ini rindu ibunya yg tlh tiada krn perang saudara di Irak. Ia melukis di lantai & tidur di atasnya. Banyak manusia menderita krn negaranya hancur dilanda konflik politik. Indonesia punya potensi itu, mk kita hrs jaga negeri ini dr jahatnya perusak kedamaian & kesatuan,” cuitnya melalui akun @henrysubiakto pada Kamis, 16 Desember 2021 pukul 17.32 WIB.
Namun, foto anak tersebut sebenarnya sama sekali tak berhubungan dengan perang saudara di Iraq.
Bahkan, pihak yang memberitakan soal anak itu sudah meluruskan informasi keliru ini pada tahun 2020 lalu.
Baca Juga: 5 Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh agar Terhindar dari Omicron, Mudah Dilakukan di Rumah
Meski begitu, dosen Universitas Airlangga (UNAIR) ini sudah mengakui kesalahannya dan berterima kasih karena sudah dikoreksi oleh beberapa pihak.
“Sy terima kasih dikoreksi ttg sejarah foto ini,” katanya.
“Tp kalau anda meributkan pesan utuh dr twit sy yg mengabarkan bnyk manusia menderita krn negaranya hancur dilanda konflik, dan itu anda abaikan, berarti anda tdk tertarik dg pesan damai, tp lbh suka menyalahkan,” lanjutnya.
Meski begitu, dia mengatakan bahwa cuitannya itu tidak melanggar hukum sebab tak semua informasi keliru dapat dipidanakan.
“Semakin banyak orang ingin mempidana krn twit td pagi, ini menunjukkan semakin banyak orang tdk paham hukum tapi begitu mudah bersuara keras, ikut2an tanpa paham aturannya. Mk ini mjd penting bagi saya menjelaskan agar orang tdk asal ingin menghukum dg pemahaman yg salah,” ucap Herny. ***