Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Omicron Menjadi Sumber Ketidakpastian pada 2022, Tapi…

- 17 Desember 2021, 17:38 WIB
 Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan //Dok. Sekretariat Kabinet RI/
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan //Dok. Sekretariat Kabinet RI/ /


GALAMEDIA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa sejauh ini virus tersebut bergejala ringan hingga sedang.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Omicron lebih menular dan karakteristik kekebalan lolos dari vaksinasi.

“Menurut perkiraan awal, Omicron berpotensi lebih menular dan memiliki karakteristik kekebalan lolos dari vaksinasi. Di sisi lain, sejauh ini, gejalanya ringan hingga sedang,” kata Menko Luhut dikutip Galamedia dari laman Maritim.

Sementara itu, Menko Marves ini mengatakan bahwa Covid-19 varian Omicron ini telah membuat sejumlah negara termasuk Indonesia di tingkat waspada.

Baca Juga: Bencana Terjadi di Mana-mana, Mensos Risma Mengaku Kesulitan Mendapat Informasi

Pernyataan itu disampaikan Luhut Pandjaitan ketika hadir dalam Indonesia’s Rebound: Economic Outlook 2022 secara virtual, pada Kamis, 16 Desember 2021.

"Kini ada ketakutan baru berupa varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu. Varian tersebut membuat setiap negara di dunia termasuk Indonesia waspada," tutur Luhut Pandjaitan.

Di sisi lain, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa perkembangan Omicron di Indonesia akan menjadi kunci pemulihan ekonomi pada 2022.

Oleh karena itu, jika varian Omicron menyebabkan rawat inap yang signifikan dan fungsi vaksin menjadi berkurang, maka pemulihan ekonomi di Indonesia akan menjadi lebih lambat.

Baca Juga: Dukungan Anis Baswedan di Pilpres 2024 Menggaung di Sumatera Barat, Deklarator: Anugerah Luar Biasa

Akan tetapi, Luhut mengatakan bahwa terdapat pola historis bahwa virus berevolusi menjadi lebih jinak seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, walaupun Covid-19 merupakan virus yang menular dan Omicron merupakan varian yang bisa menular lebih cepat, hal tersebut diprediksi akan menghasilkan gejala yang minimal.

"Jika ini terjadi, kita dapat mengharapkan pemulihan yang lebih cepat dan seperti kita dapat hidup berdampingan dengan virus dengan lebih aman,” ujarnya.

Mengenai hal tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa varian Omicron tidak akan menjadi satu-satunya sumber ketidakpastian pada 2022.

Dalam hal ini, dengan meningkatnya inflasi global termasuk di AS, The Fed dan bank sentral lainnya mulai mengurangi stimulus, ini akan mengakibatkan likuiditas yang tersedia lebih rendah untuk Emerging Markets seperti Indonesia.

Baca Juga: Luhut Sebut Utang RI Rp6.000 T Bisa Dinikmati, Netizen: SBY Rezim Subsidi, Pak Jokowi Rezim Cicilian

Kemudian masalah ekonomi domestik China seperti gagal bayar properti berpotensi berdampak pada Indonesia, karena China merupakan tujuan ekspor utama Indonesia.

Situasi ini, kata Luhut, akan lebih buruk jika hubungan AS-China memburuk, seperti di era perang dagang. Serta dengan semakin dekatnya perubahan iklim, semakin banyak negara yang menerapkan penetapan harga karbon di berbagai sektor.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x