“Sebab itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022. Kita berharap kondisi segera membaik, sehingga jemaah bisa kembali menunaikan umrah ke Tanah Suci," ungkapnya.
Menurutnya, secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri.
“Ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru,” tukas Dhony.
Semula ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri.
Terlepas dari kondisi itu, pihaknya sebagai regulator dan pengawas penyelenggaraan ibadah umrah, akan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman.
Terlebih, penyelenggaraan umrah di masa pandemi sekaligus menjadi barometer penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M mendatang.
Sebab itu, semuanya harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan memiliki jaminan keamanan bagi jemaah.
Ia mengakui penundaan ini keputusan yang pahit. Tapi ini dilakukan demi kebaikan bersama. “Kami harap semua bisa memahami dan semoga ada hikmah dari keputusan ini," harap Dhony.