Penerima Vaksin Tak Bisa Menghindar dari Omicron, WHO: Lebih Cepat Menular!

- 21 Desember 2021, 16:23 WIB
Penerima vaksin diklaim tak bisa menghindar dari Omicron.
Penerima vaksin diklaim tak bisa menghindar dari Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

GALAMEDIA - Covid-19 varian Omicron diklaim bisa menginfeksi penerima vaksin atau pasien yang sudah sembuh dari Covid-19.

Bahkan Omicron juga diklaim lebih cepat menular daripada varian Delta yang sempat menghebohkan di pertengahan tahun ini.

"Ada bukti konsisten bahwa Omicron secara signifikan menyebar lebih cepat ketimbang varian Delta," begitu ujar Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa, Senin, 20 Desember 2021.

Baca Juga: Boeing 747 Rute Jerman-New York Meledak di Atas Langit Skotlandia Tewaskan 270 Orang pada 21 Desember 1988

"Dan kemungkinan orang-orang yang sudah divaksin atau sembuh dari Covid-19 dapat terinfeksi atau kembali terinfeksi," lanjut dia.

Kepala ilmuan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, varian Omicron berhasil lolos dari beberapa respons imun.

Itu artinya bahwa program vaksinasi booster yang sedang berlangsung di banyak negara harus menargetkan orang-orang dengan sistem imun yang lemah.

Omicron tampaknya lebih lincah menghindari antibodi yang dihasilkan dari sejumlah vaksin Covid-19.

Namun ada bentuk imun lain yang mungkin mencegah infeksi dan penyakit, kata pejabat WHO.

Baca Juga: Keluarga Korban Minta Herry Wirawan Dihukum Mati, Yudi: Ancamannya Cuma Hukuman 20 Tahun

"Kami tidak percaya bahwa semua vaksin akan menjadi tidak efektif sama sekali," kata Swaminathan, dikutip Antara dari Reuters.

"Tentunya ada sebuah tantangan, banyak monoklonal yang tidak ampuh melawan Omicron," lanjutnya.

Sementara itu, pakar WHO Abdi Mahamud menambahkan pendapatnya.

"Meski kami melihat antibodi netralisasi menurun, hampir semua data menunjukkan bahwa T-sel masih utuh, itulah yang kami benar-benar butuhkan," kata dia.

Selagi pertahanan antibodi dirusak dari beberapa penjuru, ada harapan bahwa T-sel, yang menjadi pilar kedua dalam respons imun, mampu mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

Baca Juga: Go Internasional? Berikut Penyanyi Indonesia yang Paling Sering Dicari di Google, Ternyata Sejajar dengan BTS

Akan tetapi tim WHO juga memberikan sejumlah asa kepada dunia yang sedang menghadapi gelombang baru bahwa 2022 akan menjadi tahun di mana pandemi akan berakhir melalui pengembangan generasi vaksin kedua dan ketiga, pengembangan lebih lanjut dari pengobatan antimikroba dan inovasi lainnya.

Pandemi telah menelan lebih dari 5,6 juta korban jiwa di seluruh dunia.

"(Kami) berharap mampu menjadikan penyakit ini, penyakit yang relatif ringan yang mudah dicegah, yang mudah diobati ... dan berharap dapat mengatasinya dengan mudah di masa depan," kata Mike Ryan, pakar kedaruratan WHO saat jumpa pers.

"Jika kita dapat meminimalisir penularan, maka pandemi akan tamat."

Namun Tedros juga menuturkan bahwa China, tempat pertama munculnya SARS-CoV-2 pada akhir 2019, harus bersedia menyerahkan data dan informasi terkait asal mula COVID-19 untuk membantu penanganan ke depannya.

"Kami perlu terus menggali informasi sampai kami mengetahui sumbernya, kami perlu mendorong lebih keras sebab kami harus belajar dari apa yang telah terjadi saat ini supaya dapat melakukan usaha yang lebih baik di masa depan," ucap Tedros.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x