Jokowi bahkan tak segan melontarkan pujian terkait generasi muda dibahwa kekuatan NU yang memiliki masa depan yang baik dan cerah.
Baca Juga: Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, FKUB Jabar Imbau Masyarakat Jaga Kondusifitas
“Pemerataan bukan sebuah hal yang gampang untuk dilakukan, tetapi saya melihat bahwa kekuatan di NU, sekarang anak-anak mudanya pintar-pintar, santrinya pintar-pintar, banyak keluaran dari universitas besar dari suruh negara yang ada di dunia ini,” ungkap Presiden dikutip Galamedia dari laman Wapres RI.
“Apabila ini bisa dirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif, saya yakini ini bisa menarik gerbong-gerbong yang ada di bawahnya untuk bersama-sama dalam rangka mensejahterakan kita semuanya,” sambungnya.
Menutup sambutannya, Presiden berpesan agar sesuai dengan tema yang diusung dalam muktamar kali ini, NU dapat terus mengawal semangat kebangsaan dan toleransi.
Khususnya di negara Indonesia yang majemuk dan dalam peran yang saat ini sedang dijalani Indonesia dalam memimpin Presidensi G-20.
Baca Juga: Patut Diketahui! Berikut 5 Penyebab Seseorang Mengalami Pilek Berkepanjangan
“Indonesia juga sekarang memimpin keketuaan G-20 juga ingin memengaruhi kebijakan-kebijakan dunia yang berpihak pada negara-negara miskin, negara berkembang, negara kecil dalam segala hal utamanya dalam radikalisasi, perubahan iklim, dan ekonomi hijau,” tutur Presiden.
“Oleh karena itu, kita semuanya harus siap dan kita bersama-sama NU untuk peradaban dunia dan Indonesia,” pungkasnya.
Pembukaan Muktamar ditandai dengan pemukulan rebana oleh Presiden Joko Widodo, Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Agama, Rais Aam PBNU, Ketua Umum PBNU, serta Gubernur Lampung secara bersamaan dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H. Muhsin Abdillah.