Everyday Market, Cara Ibu-ibu dan remaja Putri Komplek Berdaya di Masa Pandemi Covid-19

- 22 Desember 2021, 21:38 WIB
Ilustrasi Everyday Market
Ilustrasi Everyday Market /brilliant awal/galamedia/

GALAMEDIA - "Sedia nasi uduk dan nasi kuning, lengkap dengan telor dadar, tempe orek, dan kerupuk. Cocok untuk sarapan," demikian isi pesan singkat yang dikirim salah satu anggota grup Whatsapp (WA), Senin 20 Desember 2021.

"Bismillah... ready pagi jam 06.00. lontong syr padang gulai tauco (gulai buncis). 10rb/porsi," pesan dari anggota lainnya.

Pesan-pesan tersebut dikirimkan sejumlah anggota grup WA pada Minggu 20 Desember 2021 malam. Sengaja dikirimkan malam untuk diantarkan pada esok pagi harinya.

Grup WA ini bernama Everyday Market. Anggotanya warga RW 08 komplek Adipura Gedebage Kota Bandung. Dari 180 anggota grup, sebagain besar adalah ibu-ibu dan remaja putri.

Baca Juga: BRI Sabet Penghargaan Most Trusted Company 2021 Berkat Konsisten Terapkan Good Corporate Governance

Dari sebanyak 180 anggota grup memang tidak semua berjualan. Beberapa di antaranya bahkan hanya sebagai konsumen.

Grup WA ini dibuat sekitar awal pandemi tahun 2020 lalu. Grup ini sengaja dibuat agar warga bisa mencari kebutuhan sehari-harinya dengan lebih mudah.

Apalagi saat itu tengah dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga warga bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Pasalnya, tak hanya sekedar manakan atau minuman, sejumlah anggota grup juga berjualan pakaian, masker, hand sanitizer, barang-barang keperluan dapur, bahkan hingga tanaman.

Di saat PSBB dan sejumlah warga tengah menjalani isolasi mandiri, grup ini sangat membantu. Karena meski harus tetap berada di rumah, warga yang tengah menjalani isolasi tetap bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Baca Juga: BRI Dorong Petani Jeruk Naik Kelas Dengan Kucurkan Modal hingga Pendampingan Usaha

Seperti halnya pasar, grup ini acap kali ramai. Tak jarang, sesama anggota grup menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda.

Oleh karenanya, ada aturan yang ditetapkan di grup ini. Salah satunya, tidak mengirim pesan secara terus menerus.  

Salah seorang anggota grup WA Everyday Market, Rina Sulaeman mengaku memperoleh manfaat menjadi anggota grup tersebut. Pasalnya, ia bisa memasarkan kue dan roti hasil produksinya.

"Apalagi saat PSBB lalu. Banyak pesanan untuk warga yang tengah menjalani karantina. Awalnya hanya sesama tetangga, tetapi akhirnya meluas. Itu karena getok tular," katanya.

Dari kegiatannya berniaga di grup Everyday Market, Rina mengaku bisa membantu perekonomian keluarganya.

Baca Juga: Langkah Nyata Sinergi Media di Masa Pandemi, BRI Gelar Fellowship Journalism

"Alhamdulillah dapat penghasilan tambahan," ujarnya.

Salah satu anggota grup lainnya juga mengaku sangat terbantu dengan hadirnya grup Everyday Market. Karena ia bisa membantu memperoleh penghasilan di saat suaminya mengalami kesulitan akibat PSBB.

"Minimal bisa memperoleh keuntungan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Uniknya grup Everyday Market, anggota grup saling membantu. Salah satu peserta bahkan bisa membantu memfoto produk-produk yang dijual di grup tersebut.

Hal itu agar produk yang dipasarkan oleh para ibu tampak lebih menarik tanpa harus membayarnya.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Apresiasi Klaster Pertanian Binaan BRI di Cisarua Bandung

Sedangkan pembayaran, anggota grup ini juga cukup canggih. Jual berli bisa dilakukan dengan cashless.

"Bisa tinggal transfer saja. Atau bahkan tak jarang saling barter. Tinggal dihitung selisihnya saja," kata Rina.

Jika melihat grup Everyday Market, roda ekonomi di masa pandemi sebenarnya bisa tetap berjalan. Dari perputaran roda kecil inilah bisa mendongkrak perekonomian yang lebih besar.

Jika grup-grup kecil ini bisa lebih diberdayakan, maka bukan mustahil bisa menopang perekonomian bangsa. Semoga.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x