Terlebih, Gus Yahya lebih memilih bersikap tidak memihak salah satu partai politik.
“Apalagi misi yang ingin diusung adalah menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur, yang kita tahu Gus Dur sempat berseteru dengan Cak Imin, bahkan sampai saat inipun gerbong keduanya masih terasa berbeda gerbong baik di NU maupun PKB,” ungkap Saiful.
Oleh karena itu, pengamat politik ini curiga bahwa PKB semakin terancam dengan keterpilihan Gus Yahya. Apalagi, Yahya merupakan kakak kandung dari Yaqut yang saat ini menjabat Menag.
Berdasarkan analisa Saiful, dengan posisi Menag Gus Yaqut yang saat ini menjabat Ketua DPP PKB, bukan tidak mungkin memiliki misi untuk menjadi Ketua Umum DPP PKB menggulingkan Cak Imin.
“Bukan tidak mungkin apabila ada keinginan besar untuk menggulingkan posisi Cak Imin akan lebih mudah, mengingat jabatan Menag dan Ketum PBNU dipegang oleh dua orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan,” tandasnya.
Seperti diketahui, Gus Yahya berhasil menjadi Ketua Umum PNBU mengalahkan Said Aqil Siradj.
Hal ini berdasarkan suara yang diperoleh Gus Yahya (337 suara) di putara kedua dalam Muktamar ke-34 NU, Lampung pada Jumat, 24 Desember 2021.
Baca Juga: Selidiki Bisnis PCR Pejabat Negara, Ketua KPK Minta Maaf Tak Bisa 'Simsalabim' Lakukan Penangkapan
Sementara itu, Said Aqil Siradj yang disebut-sebut akan kembali menjadi Ketua PBNU hanya meraih 210 suara.