GALAMEDIA - Pemerintah resmi mengumumkan Nusantara sebagai nama ibu kota negara (IKN) pengganti Jakarta.
Namun demikian, pemilihan nama Nusantara sebagai nama IKN baru menuai pro dan kontra dari masyarakat.
Sebagian menilai bahwa Nusantara merupakan nama yang cocok dan memperlihatkan jati diri Indonesia, sedangkan lainnya menilai justru nama tersebut tidak tepat.
Salah satu yang beranggapan bahwa nama Nusantara kurang tepat misalnya pengamat dan akademisi Hendri Satrio.
Hendri Satrio yang akrab disapa Hensat itu menilai bahwa nama Nusantara merujuk pada Indonesia secara keseluruhan.
"Nusantara ya? Istilah 'Nusantara' secara spesifik merujuk kepada Indonesia (Kepulauan Indonesia). (Copas Wikipedia)," kata hensat dalam cuitan Twitter Senin, 17 Januari 2022.
Dengan menamai IKN baru Nusantara kata Hensat, sekolah mengkerdilkan istilah tersebut menjadi satu kota saja.
Ia pun berharap keputusan tersebut bisa dipertimbangkan ulang.
"Jadi Nusantara tu luas, sebaiknya jangan dikecilkan. Semoga bisa dipertimbangkan." katanya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut bahwa nama Nusantara sudah sesuai dengan pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya baru mendapatkan konfirmasi dari Bapak Presiden Jokowi pada Jumat dan beliau mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) ini namanya Nusantara," ujar Suharso Senin, 17 Januari 2022.
Dia menjelaskan Nusantara juga merupakan istilah yang menunjukkan keindonesiaan. Diyakininya bahwa penggunaan nama itu akan mendapat persetujuan dari berbagai pihak.
"Saya yakin kita semua setuju dengan istilah Nusantara," ucapnya.***