Network
GALAMEDIA - Jaringan seluler 5G di Indonesia saat ini sudah dikembangkan.
Pemerintah memperluas jaringan telekomunikasi ini ke empat wilayah strategis yang memiliki pertumbuhan pasar, wilayah destinasi prioritas, lokasi industri manufaktur dan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Kominfo menegaskan jaringan 5G relatif aman dan tidak mengganggu spektrum frekuensi penerbangan.
Baca Juga: Single Can’t Control Myself Sukses, Ini 10 Fakta Menarik Taeyeon SNSD
"Pengaturan frekuensi 5G di Indonesia dapat dikatakan relatif aman. Hal ini disebabkan tersedianya guard band selebar 600 MHz yang membentang dari mulai frekuensi 3,6 GHz sampai dengan 4,2 GHz, guna membentengi Radio Altimeter dari sinyal jaringan 5G," tegas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dikutip Galamedia dari Kominfo pada Kamis 20 Januari 2022.
"Guard band sebesar itu hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan yang disediakan di Amerika Serikat,” lanjutnya.
Baca Juga: Profil Gary Gilmore, Pembunuh Nyentrik di Balik Slogan Nike: Just Do It!
Menurut Kominfo, 5G di Indonesia menggunakan frekuensi dengan rentang 3,4 - 3,6 GHz dan penggunaan pita frekuensi untuk 5G di Indonesia relatif aman dan tidak mengganggu penerbangan.
Tentunya frekuensi tersebut sudah mengikuti alokasi frekuensi untuk radio altimeter yang telah ditetapkan oleh Radio Regulation ITU.
Kominfo mengungkapkan perihal potensi interferensi antara 5G dengan radio altimeter telah dan sedang dikaji dengan melibatkan pihak lain.
Baca Juga: Just Do It! Sejarah Slogan Nike, Terinspirasi Kata-kata Terakhir Pembunuh Eksentrik pada Regu Tembak
“Kementerian Kominfo senantiasa akan terus menjaga setiap komunikasi yang memanfaatkan sumber daya spektrum frekuensi radio bebas dari gangguan atau interferensi, terlebih Radio Altimeter, suatu sistem yang berkaitan erat dengan keselamatan penerbangan, dengan flight safety,” ujar Johnny G. Plate.
Saat ini layanan jaringan 5G di Indonesia sudah beroperasi secara komersial oleh 3 operator seluler di antaranya Telkomsel, Indosat dan XL.***
