Warga Se-Jabar Ngamuk, Paguyuban Pasundan Rela Pasang Billboard di Tol Pasteur Desak Arteria Dahlan Minta Maaf

- 20 Januari 2022, 14:36 WIB
Baliho Arteria Dahalan Harus Minta Maaf Kepada Orang Sunda yang dipasang Paguyuban Pasundan di Kawasan Pasteur, Kota Bandung, Rabu 19 Januari 2022
Baliho Arteria Dahalan Harus Minta Maaf Kepada Orang Sunda yang dipasang Paguyuban Pasundan di Kawasan Pasteur, Kota Bandung, Rabu 19 Januari 2022 /Dok Paguyuban Pasundan.
GALAMEDIA - Lagi dan lagi, nama anggota DPR, Arteria Dahlan  menjadi perbincangan publik.

Diketahui, Arteria Dahlan mengeluarkan pernyataan yang dinilai tak biasa sehingga menimbulkan sorotan dari berbagai pihak.

Adapun pernyataan Arteria Dahlan soal Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) harus dipecat karena memakai bahasa Sunda saat rapat.
 
Baca Juga: Fadli Zon Ingatkan Arteria Dahlan yang Usik Bahasa Sunda: Justru Bahasa Daerah Dihidupkan, Bukan Ditiadakan!

Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyarankan agar politisi PDIP Arteria Dahlan meminta maaf kepada warga Jawa Barat terkait polemik bahasa Sunda.

Ridwan Kamil meminta Arteria untuk meminta maaf usai menyampaikan protesnya kepada Jaksa Agung terkait adanya Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat acara rapat.

Pasalnya, sikap Arteria Dahlan yang mengkritik penggunaan bahasa Sunda itu dinilai telah melukai masyarakat Sunda.
 
Baca Juga: Viral Biaya Parkir Rp 350 Ribu di Yogyakarta, Sandiaga Uno Geram: Tindak Tegas!

Tak terima dengan sikap yang dilakukan Arteria Dahlan, Paguyuban Pasundan atau organisasi Budaya Sunda lantas membuat billboard raksasa yang ditunjukkan pada anggota DPR tersebut.

Adapun isi dari billboard tersebut yaitu menuntut Arteria Dahlan untuk segera meminta maaf kepada orang Sunda.

Kabarnya billboard tersebut  diketahui dipasang di dekat jalan keluar Tol Pasteur, Kota Bandung.
 
Baca Juga: Arteria Dahlan Akhirnya Dipolisikan Buntut Minta Kejati Berbahasa Sunda Dicopot

Dalam billboad tersebut berisikan tulisan yang berbunyi ''Paguyuban Pasundan Arteria Dahlan Harus Minta Maaf Kepada Orang Sunda'.

"Kaget, tiba tiba keluar tol Pasteur ada billboard ini. Bapak Arteria Dahlan Effect," tulis akun @ilhamfafauzi.

Sebelumnya, pernyataan Arteria tersebut turut dikecam sederet seleb berdarah Sunda. Ia  dianggap mendiskriminasi bahasa Sunda.

Mulai dari Ferry Maryadi hingga Irfan Hakim, meluapkan kekecewaannya.
 
Baca Juga: Sebut Ahok Pantas Jadi Pemimpin IKN karena Mampu Berantas Korupsi, Ali Ngabalin: Adakah yang Salah?

Hal tersebut diungkapkan melalui kolom komentar Instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Ferry Maryadi menyarankan Ridwan Kamil untuk mengajak Arteria membeli jajanan khas Sunda, cuanki.

"Coba, Kang ajak nyuanki (jajan cuanki) dulu, agar membaik," tulisnya dengan akun @kangferrymaryadi.
 
Baca Juga: Warganet Tolak Vaksin Untuk Anak hingga Tagar #HentikanPaksaVaksinAnak Trending di Twitter

Komika berdarah Batak yang besar di Bandung, Boris Bokir turut mengkritik.

"Cukup dengarkan saja pak Aretria, kalau tidak mengerti ya bertanya saja artinya," kata Boris.

"Kalau memang tidak suka (bahasa Sunda), DM derita maneh (derita kamu)," sambungnya.

Tak hanya itu, ibu dari Cinta Laura pun merasa geram.

"Tega sekali itu Kang Arteria," ujar Herdiana Kiehl.
 
Baca Juga: Saingi Raffi Ahmad? Prilly Latuconsina Terima Ajakan dari Persikota FC: Wah Gimana Guys?

Sementara itu, Aden Bajaj mengingatkan Arteria soal keberagaman budaya dan bahasa di Indonesia.

"Jangan kalau SARA, kita ini Bhineka Tunggal Ika," tulis @adenbajaj.

Tak ketinggalan, news anchor cantik berdarah Sunda, Widya turut menyindir Arteria dengan mencoba siaran on air menggunakan bahasa Sunda.

"Besok kita coba on air full Sunda saja apa aya? Penutupnya 'hanupis' (hatur nuhun pisan)," ujarnya.
 
Baca Juga: Arteria Dahlan Ketahuan Gunakan Bahasa Sunda Usai Heboh Minta Kajati Dicopot, Ridwan Kamil: Katanya Gak Boleh?

Presenter, Irfan Hakim pun setuju dengan pandangan Ridwan Kamil yang meminta Arteria Dahlan untuk menyampaikan permintaan maaf.

Ia juga menilai permintaan Arteria agar Kajati dipecat gegara berbahasa Sunda dirasa berlebihan.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x