Ono menerangkan pihaknya juga memiliki perasaan luka yang sama atas ucapan Arteria. Sehingga mendukung setiap aspirasi masyarakat Jawa Barat yang mendorong Arteria Dahlan untuk mendapatkan sanksi.
"Bahwa kita memiliki kesamaan sikap dan pikiran, pernyataan Arteria Dahlan sama sekali tidak mencerminkan sebagai kader PDI Perjuangan, kalau ada pernyataan yang mengatakan Arteria Dahlan itu murtad, kita harus sepakati Arteria Dahlan itu Murtad sebagai kader PDI Perjuangan ini sikap yang jelas dari seluruh Kader PDI Perjuangan Jabar," jelasnya.
"Kemudian kita menyamakan hati, pikiran dan gerakan bahwa hal yang dilakukan oleh yang bersangkutan, harus diproses sesuai dengan hukum yang ada di Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Gerakan Mahasiswa Pasundan, Rajo Galan menyesalkan dan mengutuk keras sikap anggota DPR RI Arteria Dahlan yang meminta Kajati berbahasa Sunda saat rapat diganti atau dipecat.
"Menurut kami pernyataan Arteria ini sangat tidak mencerminkan dirinya sebagai wakil rakyat," ujarnya.
Dikatakannya suatu kewajaran jika ada seseorang dari Sunda berbicara dengan bahasa daerahnya sendiri, terlebih bangsa Indonesia yang multietnis dan suku.
"Jangan-jangan arteria dahlan ini selaku anggota DPR-RI, tidak paham mengenai multietnis, sehingga mengeluarkan statemen yang melukai orang sunda di nusantara. Ini sangat keterlaluan apa yang di sampaikan oknum wakil rakyat ini," tuturnya.
"Wakil rakyat itu seharusnya menjadi pelopor mengenai toleransi keberagaman ras/suku bukannya malah menjadi pemantik konflik SARA," ucapnya.