Sebut Gibran-Bobby Tak Bisa jadi Walkot Solo-Medan Tanpa Jokowi, Salim Said: Lagi Mempertahankan Kekuatannya?

- 27 Januari 2022, 16:03 WIB
Guru Besar Ilmu Politik, Prof Salim Said.
Guru Besar Ilmu Politik, Prof Salim Said. /Tangkapan layar YouTube Akbar Faizal Uncensored

"Dan itu kan risikonya berat, apakah Jokowi bisa bertahan mempertahankan kekuatannya setelah dia mundur, selesai menjadi presiden?" ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini 14 Tahun Lalu Presiden Soeharto Tutup Usia, Tutut: Semoga Diampuni Kesalahan, Diterima Amal Baik

Tak berhenti disitu, dirinya menilai Gibran yang berhasil menduduki jabatan sebagai Wali Kota Solo dan menantunya, Boby Nasution menjadi Wali Kota Medan disebabkan adanya dukungan dari partai-partai kekuatan politik.

Melihat Fenomena tersebut, Salim Said menyimpulkan ini bukan contoh yang baik bagi demokrasi di Indonesia.

Pasalnya, seperti tercatat dalam sejarah, Indonesia baru saja melakukan sidang MPR dengan keputusan melawan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Lah kok kita punya presiden (yang) KKN-nya terang-terangan," jelasnya.

"Anaknya yang cuma punya pengalaman jual martabak jadi wali kota," tambahnya.

"Itu bagi pendidikan politik Indonesia, konsolidasi seperti itu sangat melukai perjalanan demokrasi di Indonesia," sambungnya lagi.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x