KSAD Dudung Luncurkan Buku Soal Gerakan Intoleransi, Ketum PSI Beri Respon Ini

- 30 Januari 2022, 19:10 WIB
Ketua Umum PSI Giring Ganesha
Ketua Umum PSI Giring Ganesha /Instagram/giring

GALAMEDIA - Usai berkarya dengan lagu 'Ayo Ngopi, kini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meluncurkan sebuah buku.

Buku tersebut berjudul 'Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi'.

Acara peluncuran buku itu diadakan di Ballroom B-Hotel Rafless Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu 29 Januari 2022.

Baca Juga: Faisal Basri Prediksi Rezim Jokowi Ambruk Sebelum 2024, Refrizal: Semoga Lebih Cepat, Negara Bisa Diselamatkan

Buku yang ditulis oleh Raylis Sumitra menekankan akan kewaspadaan pada kelompok intoleran yang mencoba merobohkan empat pilar kebangsaan.

"Dalam buku tertulis bahwa kita saat ini mewaspadai kelompok intoleran, yaitu gerakan-gerakan yang mencoba merobohkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI serta UUD 1945 yang merupakan empat pilar Kebangsaan yang harus kita jaga, agar Indonesia tidak goyah dan jatuh kepada tangan perusak persatuan dan kesatuan,” kata Dudung dilansir dari laman resmi TNI AD.

Peluncuran buku tersebut mendapat sorotan banyak pihak termasuk Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.

Baca Juga: Libatkan AM Hendropriyono, KSAD Dudung Luncurkan Buku 'Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi'

Melalui cuitan di akun Twitter-nya @Giring_Ganesha, ia mengatakan bahwa partainya sangat menjunjung tinggi nilai toleransi.

Ia juga mengatakan bahwa PSI selaras dengan sikap dan tindakan KSAD Dudung.

"Bagi kami di @psi_id toleransi adalah hal yang utama yang selalu kami perjuangkan dan selaras dengan sikap dan tindakan KSAD jenderal Dudung beserta jajaran guna menjaga NKRI tercinta," cuitnya dikutip Galamedia, Minggu 30 Januari 2022.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Potensi Pertamina Bubar Sebelum Masa Jabatan Jokowi Berakhir Hingga Diawasi Debt Collector

Sebagai informasi, dalam acara peluncuran buku Dudung, ia mengatakan bahwa dirinya meminjam istilah milik A.M. Hendrpriyono dalam pengantar buku tersebut.

"Saya meminjam istilah, Jendral TNI Purn Prof Dr AM Hendropriyono dalam pengantar buku ini, pembiaran gerakan Intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme,” ujarnya.

Bukan hanya A.M. Hendropriyono, ia juga meminjam istilah milik Habib Lutfi bin Yahya atau Abah Lutfi.

“Begitu juga dari Abah Lutfi (Habib Lutfi bin Yahya), jangan beri peluang sejengkal pun terhadap kelompok intoleran, pegang teguh empat pilar kebangsaan. Komitmen kita pada Merah Putih tidak boleh ditawar lagi, Indonesia terlahir sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan, dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa,” tambahnya.

Baca Juga: Innalillahi, Bus Tabrak Flyover di Padang Panjang Hingga Bagian Atap Hilang: 17 Orang Alami Luka-luka

Dalam acara tersebut, Dudung menegaskan bahwa saat ini perkembangan gerakan intoleransi dan radikalisme sudah masuk ke seluruh lapisan elemen.

Oleh karena itu, Dudung meminta masyarakat harus waspada akan hal itu.

“Oleh karenanya saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, agar jangan ragu-ragu untuk mengadapi mereka, dan jangan berlebihan karena gerakan-gerakan ini sangat pesat perkembangannya”, tuturnya.

Acara tersebut dihadiri oleh AM Hendropriyono, Kasal, Kasau, Menteri Koperasi dan UKM, Kepala BIN, Anggota DPR RI, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Perwakilan dari Polri, Para Asisten Kasad serta tokoh-tokoh lain seperti Habib Lutfi Bin Yahya dan KH. M. Muwafiq.***

Editor: Annisa Nur Fadillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah