Omicron Diprediksi Memuncak Akhir Februari, Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Untuk Lakukan Hal Ini

- 2 Februari 2022, 09:46 WIB
Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

GALAMEDIA - Penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia sampai saat ini sudah mengalami lonjakan yang cukup drastis.

Per Senin 31 Januari 2022, Kemenkes mencatat setidaknya ada 12 ribu kasus aktif dari penyebaran Covid-19.

Dirangkum dari setkab.go.id, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi bahwa puncak dari penyebaran Omicron akan terjadi pada akhir Februari 2022.

Baca Juga: Yakjuj Makjuj Ternyata Berasal dari China, Ustadz Rahmat Baequni Beri Penjelasan

Selain itu, puncak sebaran dari Omicron ini diperkirakan akan melonjak dua hingga tiga kali lebih besar daripada varian Delta.

Masyarakat dihimbau untuk tidak perlu panik dan kaget terkait meningkatnya penyebaran Omicron di Indonesia.

"Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57 ribu kasus per hari kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget kalau melihat di negara-negara lain itu bisa dua kali sampai tiga kali di atas puncak Delta," ungkapnya.

Budi Gunadi Sadikin memberikan himbauan kepada masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Februari 2022: Ibu Kandung Jessica Muncul, Rahasia Besar Terbongkar

Menkes meminta masyarakat yang sudah dinyatakan positif dan mengalami gejala batuk ringan hingga demam ringan atau tanpa gejala, dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri dirumah.

"Sehingga Bapak-Ibu tidak usah khawatir kalau misalnya terkena tanpa gejala atau ada batuk, pilek sedikit, demam sedikit tapi saturasinya masih di atas 94-95 persen, dirawat saja di rumah. Biar rumah sakit diberikan untuk orang-orang memang yang membutuhkannya," tutur Budi.

Selain itu, pemerintah sudah menyiapkan 20 juta dosis dosis Favipiravir atau Avigan dan Molnupiravir.

Baca Juga: Profil Shannon Wong, Selebgram yang Viral Usai Mendapatkan Kekerasan dari Sang Ayah

“Kalau memang dibutuhkan obat-obatan anti virusnya kita sudah siapkan lebih dari 20 juta dosis Favipiravir atau Avigan dan Molnupiravir, dua itu obat antivirus yang disetujui oleh organisasi profesi,” ujar Budi.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x