“Pertimbangan kedua, kalau kita melihat, 2024 itu kan Indonesia kemungkinan besar begitu rumit, begitu banyak persoalan. Dibutuhkan pemimpin yang memang energik, memang muda,” terangnya.
“Kami menganggap 2024 saatnya yang muda yang memimpin,” imbuhnya.
Alasan ketiga, kata Slamet adalah karena Prabowo sudah dua kali mencalonkan diri menjadi Capres.
“Kemudian alasan ketiga, kan Pak Prabowo sudah dua kali mencalonkan diri menjadi (calon) presiden,” ucapnya.
Baca Juga: Dilaporkan Atas Penodaan Agama, Jenderal Dudung Tak Ambil Pusing: Masih Banyak Pekerjaan Strategi
Dia menilai, bila presiden hanya bisa menjabat selama dua periode, begitu juga Capres. Bila Prabowo mencalonkan diri lagi, maka etikanya perlu dipertanyakan.
“Kalau presiden yang terpilih saja hanya dua kali gitu kan, maka kalau Capres lebih dari dua kali, secara mungkin etika jadi timbul tanda tanya,” pungkasnya. ***
“