Misteri Suara Bergemuruh di Gunung Guntur, Berikut Penjelasan BPBD Kabupaten Garut

- 9 Februari 2022, 19:38 WIB
Hasil pengamatan secara visual terhdap Gunung Guntur oleh Pos Pengamatan Gunung Guntur, Selasa, 8 Februari 2022 pagi yang menunjukan tidak adanya  peningkatan aktivitas.
Hasil pengamatan secara visual terhdap Gunung Guntur oleh Pos Pengamatan Gunung Guntur, Selasa, 8 Februari 2022 pagi yang menunjukan tidak adanya peningkatan aktivitas. /kabar-priangan com/DOK BPBD/

GALAMEDIA - Warga yang tinggal di sekitar Gunung Guntur, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu dikejutkan dengan suara bergemuruh.

Warga khawatir gemuruh itu berasal dari aktivitas Gunung Guntur yang mengalami peningkatan.

Terkait dengan misteri suara gemuruh itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi menyampaikan aktivitas gempa di Gunung Guntur dalam kondisi normal, begitu juga dengan suhu kawah dan air panas di bawah angka normal.

Baca Juga: Usai Tragedi di SDN 032 Tilil Bandung, 26 Siswa dan Orang Tua Ikuti Trauma Healing

"Kondisi Gunung Guntur saat ini dalam keadaan normal dari tanggal 1 sampai dengan 8 Februari (2022) terdapat empat kali catatan getaran, sementara normalnya dalam satu bulan ada 24 sampai dengan 30 catatan getaran," kata Satria Budi melalui siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Rabu 9 Februari 2022.

Ia menuturkan kondisi normal gunung aktif itu berdasarkan laporan petugas jaga Pos Pengamatan Gunung Guntur dari pengamatan secara visual, kemudian pengamatan instrumen dengan menggunakan alat sensor di empat stasiun pengamatan.

Selanjutnya pengamatan informasi dengan mengamati perubahan magma menggunakan alat khusus yang dipasang di gunung, kemudian pengamatan geokimia dengan mengukur suhu kawah dan air panas.

Baca Juga: Siap-Siap BLT Rp600 Ribu Akan Kembali Disalurkan Pemerintah saat PPKM Level 3, Simak Calon Penerimanya

"Suhu kawah pada posisi normal sekitar 60 sampai 80 derajat celsius. Sedangkan pengecekan suhu air panas secara berkala rata-rata suhu pada keadaan normal adalah 36 sampai 46 derajat celsius," katanya dikutip Galamedia dari Antara.

Ia menyampaikan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Guntur itu untuk memastikan sumber suara gemuruh yang sempat didengar banyak masyarakat di sekitar kaki gunung.

Hasil dari informasi itu, kata Satria, memastikan bukan dari aktivitas gunung aktif, sehingga warga tidak perlu khawatir dengan kondisi Gunung Guntur.

Baca Juga: Terbongkar! dr Tirta Jadi ATM Berjalan Adam Deni: Tak Ingin Disebut Pemerasan Tapi Bentuk Kerjasama

"Terkait suara gemuruh, setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait diperkirakan suara gemuruh berasal dari rutinitas di kawasan geothermal Kamojang, namun karena angin cukup kencang ke arah kaki Gunung Guntur, suara gemuruh menjadi terdengar lebih jelas," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan senantiasa mendapatkan informasi terkait kondisi Gunung Guntur dari lembaga resmi maupun pemerintah daerah.

"Apabila ada hal-hal penting terkait Gunung Guntur, petugas di Pos Pengamatan pun senantiasa berkoordinasi dengan instansi lembaga terkait dalam 24 jam," tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x