Kantor Kecamatan Cimahi Selatan Diserbu Warga, Ada Apa?

- 10 Februari 2022, 20:27 WIB
Warga antusias membeli minyak goreng sesuai HET pada OPM yang berlangsung di halaman kantor Kecamatan Cimahi Selatan Jalan Baros, Kamis (10/2),
Warga antusias membeli minyak goreng sesuai HET pada OPM yang berlangsung di halaman kantor Kecamatan Cimahi Selatan Jalan Baros, Kamis (10/2), /Laskmi Sri Sundari/Galamedia/

GALAMEDIA - Warga menyerbu halaman kantor Kecamatan Cimahi Selatan di Jalan Baros, Kamis 10 Februari 2022.

Ternyata, berbondong-bondongnya warga untuk mendapatkan minyak goreng yang dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter, pada Operasi Pasar Murah (OPM) yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi dan Bulog.

Warga menyambut antusias OPM tersebut,  bahkan ada diantaranya yang rela antre sejak pukul 07.00 WIB, meskipun panitia dari Pemkot Cimahi dan Bulog baru memulainya pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: BMKG Ungkap Tsunami di Kota Padang: Kapal Besar Terdorong 5,5 km, 300 Orang Meninggal Dunia di Tahun 1797

Mayoritas pembelian minyak goreng murah ini dilakukan secara kolektif oleh RT maupun RW. Maka tak heran setiap orang ada yang membawa lebih dari satu dus. Bahkan, ada yang mengangkutnya menggunakan ambulans milik kelurahan.

Tak ingin ada kerumunan apalagi saat ini tengah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 lantaran kasus Covid-19 yang meningkat, kick off operasi pasar murah itupun akhirnya dipercepat.

Namun, teknis pembelian minyak goreng itu ternyata membuat para RT dan RW bingung. Pasalnya, semula mereka sudah menginformasikan kepada warganya bahwa setiap Kepala Keluarga (KK) boleh membelinya 3-4 liter.

Baca Juga: Skema Penutupan Lima Gerbang Tol ke Bandung, Emil: Ditangani Polda Jabar

Ketua RT 01/RW 02, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Novi mengatakan, di wilayah RW-nya terdapat 5 RT. Sementara minyak goreng yang didapat hanya 45 liter. Artinya setiap RT hanya kebagian 9 liter.

"Di RW saya ada 5 RT, berarti setiap RT hanya kebagian 9 liter. Padahal di RT saya ada 90 KK, berarti nggak kebagian semua. Jadi saya bingung, saya yang kena komplain nantinya," tutur Novi.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x