Tak Kuasa Membantai Warga Ukraina, Tangis Prajurit Rusia Pecah: I Just Want to Kill Myself..

- 3 Maret 2022, 20:30 WIB
Tentara Rusia Sempat Jatuhkan Senjata karena Tak Ingin Berperang dengan Ukraina.
Tentara Rusia Sempat Jatuhkan Senjata karena Tak Ingin Berperang dengan Ukraina. /Reuters

GALAMEDIA - Tentara Rusia yang ambil bagian dalam invasi Ukraina mengalami demoralisasi.

Demikian terungkap dalam rekaman suara yang diperoleh perusahaan intelijen Inggris.

Pesan radio yang disadap menunjukkan sejumlah pasukan menolak mematuhi perintah komando pusat untuk menyerang kota-kota Ukraina.

Mereka juga kesulitan akibat kehabisan pasokan makanan dan bahan bakar.

Baca Juga: Soal Soeharto Dihapus dari Serangan Umum 1 Maret, Mahfud MD: Keppres Bukan Buku Sejarah

Dikutip dari DailyMail, Kamis 3 Februari 2022, rekaman tadi termasuk dalam 24 jam materi yang diperoleh perusahaan intelijen ShadowBreak sejak invasi Ukraina dimulai pekan lalu.

Dalam salah satu percakapan hasi sadapan yang didengarkan oleh The Telegraph, seorang tentara terdengar menangis.

Sementara tentara lainnya frustrasi menanyakan kapan logistik dan bahan bakar akan tiba.

“Kita sudah di sini tiga hari! Kapan semuanya akan siap?”

Baca Juga: Komunitas Gamers Esports Garut Dukung Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024

Percakapan  ketiga mengungkapkan pembicaraan di mana seorang prajurit mengingatkan rekannya yang berbicara dari pusat komando bahwa dirinya tidak dapat menggunakan artileri sampai warga sipil mengosongkan kota.

Pendiri ShadowBreak, Samuel Cardillo (26) kepada The Telegraph mengaku dikirimi pesan dari para amatir yang menyadap dengan antena.

“Apa yang kami bisa katakan adalah bahwa operasi militer Rusia berlangsung dalam kekacauan total. Mereka tidak tahu arah atau bagaimana berkomunikasi satu sama lain dengan benar.”

Baca Juga: Brad Pitt Bersaing dengan Pembunuh Bayaran di Atas Kereta Cepat dalam Film Terbarunya

Dia menambahkan, “Di antara yang kami dengar adalah mereka (tentara Rusia) menangis di tengah pertempuran, saling memaki,  jelas ini bukan pertanda kondisi moral yang diperlukan.”

Cardillo mengatakan beberapa pesan lainnya juga menjadi 'bukti kejahatan perang' karena berupa perintah menembakkan rudal ke daerah perkotaan.

Rekaman video lainnya dikatakan menunjukkan tentara Rusia yang mundur karena frustrasi.

Baca Juga: Oma Opa Gala Akhirnya Ketemu Ameena Hanna Nur Atta, Haji Fasal: Semoga Menjadi Putri Kebanggaan...

Ada juga pesan teks seorang tentara pada ibunya dengan isi membuat miris. Ia diklaim mengatakan, “Satu-satunya yang kuinginkan saat ini adalah bunuh diri.”

Kondisi moral sebagian pasukan tempur Rusia juga turut disinggung pejabat senior pertahanan AS.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x