Waspada Pasca Gempa Pasaman, BMKG Sebut Ada Potensi Banjir Bandang dan Longsor Pada Maret Hingga April

- 7 Maret 2022, 17:13 WIB
ilustrasi dampak gempa di Pasaman Barat.
ilustrasi dampak gempa di Pasaman Barat. /Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat, 24 Februari 2022.

Gempa bumi yang melanda Pasaman dan Pasaman Barat menelan korban jiwa. Belasan orang dilaporkan meninggal dunia pasca gempa bumi terjadi.

Tak lama setelah gempa bumi terjadi, bencana susulan dilaporkan melanda beberapa area di Pasaman dan Pasaman Barat.

Kebanyakan korban jiwa tercatat meninggal dunia akibat tertimpun material longsor.

Baca Juga: Eksklusif! Mahfud MD Sampaikan Peringatan ke Publik: Pemerintah Tak Pernah Bahas Pemilu atau Masa Presiden!

Setelah gempa bumi terjadi, Tim dari Badam Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) melakukan peninjauan Ground Failure di wilayah Kajai, Talamau, Pasaman Barat untuk mengecek potensi longsor di lereng Gunung Talamau.

Dari hasil peninjauan ini, BMKG mengeluarkan pengumuman bahwa masyarakat Pasaman dan Pasaman Barat perlu waspada potensi terjadinya banjir bandang dan longsor pasca gempa bumi.

"Saat ini perlu yang perlu diwaspadai adalah potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan longsor," ucap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati seperti dikutip Galamedia dari akun Instagram @infobmkg

Kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir bandang dan longsor pasca gempa bumi harus ditingkatkan. Mengingat saat ini hujan masih kerap melanda wilayah Pasaman dan Pasaman Barat.

Baca Juga: Bukannya Untung Malah Buntung, Berikut 5 Brand Kuliner Artis yang Bangkrut, Termasuk Milik Seorang Chef Lho!

"Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliaran sungai pada lereng Gunung Talamau harus lebih waspada dan siaga karena potensi tersebut bisa sewaktu-waktu terjadi," ujar Dwikorita.

Berdasarkan hasil survey Tim BMKG, teridentifikasi luapan banjir sedimen mencapai radius kurang lebih 200 meter dari tepi sungai.

Oleh karena itu warga yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang mengalir dari lereng atas Gunung Talamau, diimbau untuk menghindari zona dalam radius 200 meter dari tepi sungai, apabila hujan turun di lereng Gunung Talamau.

"Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Maret hingga April 2022," tandas Dwikorita.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah