"Saya tidak tahu dari mana asalnya, yang jelas pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama," tegas Rumadi.
Baca Juga: Keren! Jakarta Resmikan 30 Bus Listrik, Anies Baswedan: Mengurangi Polusi Udara dan Kemacetan
Rumadi Ahmad lantas menyampaikan bahwa saat ini yang terpenting adalah bagaiamana masyarakat lebih hati-hati dalam mengundang penceramah.
Ia mengatakan bahwa saat ini bukan zamannya untuk memperdebatkan soal ciri atau nama-nama penceramah radikal.
"Apa yang disampaikan Presiden adalah pesan untuk semua kelompoka gar lebih hati-hati dalam mengundang penceramah. Bukan memperdebatkan soal ciri atau nama," pungkasnya.***