Bank Bjb Kian Mantap, Hari Pertama Perdagangan HMETD Tembus 75 Persen

- 11 Maret 2022, 13:08 WIB
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi bersama Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier dan Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania dalam acara Live Talk Show di YouTube Channel Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 10 Maret 2022./dok.bjb
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi bersama Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier dan Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania dalam acara Live Talk Show di YouTube Channel Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 10 Maret 2022./dok.bjb /

GALAMEDIA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau bank bJb menatap rangkaian penambahan modal rights issue dengan mantap dan optimis.

Pasalnya di hari pertama perdagangan HMETD, bank bjb bahkan telah mencatatkan 75% dari target yang ditetapkan.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengaku sangat bersyukur karena di hari pertama masa perdagangan HMETD menunjukkan mina investor yang sangat baik.

Menurut Yuddy, dari total target yang ditetapkan telah lebih dari 75% diserap oleh pemegang saham.

"Alhamdulillah, di hari pertama perdagangan HMETD minat investor sangat baik. Karena dari total target yang ditetapkan telah dari 75 persen diserap oleh pemegang saham," ungkap Yuddy saat tampil dalam acara Live Talk Show di YouTube Channel Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 10 Maret 2022.

Dalam kegiatan live talk show di YouTube Channel Mirae Asset Sekuritas bertajuk "KamuBeliSahamApa (KBSA) Spesial, Peluang BPD di Tengah Gempuran Bank Digital", Yuddy menegaskan sikap optimisnya terkait penyerapan right issue dengan target dana mencapai Rp 924,99 miliar.

Baca Juga: Catat Laba Rp 2,6 T hingga Aset Tumbuh 12,4 Persen, bank bjb Optimistis Hadapi Tantangan 2022

"Capaian di hari pertama perdagangan HMETD tentu semakin meningkatkan optimisme penyerapan right issue kami dengan target dana mencapai Rp 924,99 miliar. Mengingat masa perdagangan masih panjang sampai tanggal 16 Maret 2022 mendatang," imbuhnya.

Dia menambahkan, di tahun 2022, disamping right issue, bank bjb juga berencana untuk menerbitkan kembali obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya hingga Rp 1 triliun.

Dalam kesempatan tersebut, Yuddy Renaldi juga turut memaparkan capaian kinerja bisnis positif selama tahun 2021 berkat kolaborasi dan inovasi sehingga menatap dengan optimisme bisnis yang berkelanjutan di tahun 2022.

Yuddy mengatakan kinerja bisnis bank bjb selama tahun 2021 terus tumbuh dan terjaga dengan baik, dari sisi fundamental maupun rentabilitas. Laba sebelum pajak secara konsolidasi bank bjb tumbuh tercatat sebesar Rp 2,6 triliun.

"Dengan pertumbuhan interest income 21,6% yang diikuti oleh pertumbuhan fee based income 36,9% yang bersumber dari digital channel bank bjb yang juga tumbuh 42,4% year on year dengan pembentukan pencadangan yang lebih solid untuk kemperkuat balance sheet bank bjb," ujar Yuddy.

Lebih lanjut Yuddy menjelaskan total asset bank bjb tumbuh positif pada angka 12,4% atau sebesar Rp 158,4 triliun dan menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia atau termasuk ke dalam 14 besar di Industri perbankan Nasional.

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb juga meningkat 14,3% menjadi sebesar Rp 121,6 triliun atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,2% (SPI OJK : Desember 2021), dengan biaya dana yang semakin efisien tercermin melalui cost of fund yang jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2021 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 7,4% atau tercatat Rp 102,2 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,2% (SPI OJK : Desember 2021), pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR. Begitu juga dengan NPL bisa terjaga di level 1,2% yang sangat baik jauh berada di bawah rata-rata industri perbankan.

Baca Juga: Menuju Bank Hybrid, Bank bjb Gandeng Entitas IT Berkelas

"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," katanya.

Sementara itu, Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb, Rio Lanasier yang juga turut hadir dalam live talk show tersebut turut menambahkan, pembangunan ekosistem digital itu merupakan komitmen yang segera terwujud.

Bahkan dalam waktu dekat menurut Rio, bank bjb akan segera meluncurkan super apps sebagai kekuatan baru menghadapi tantangan BPD dalam mengarungi era digital. "Targetnya bulan Mei akan kita luncurkan. Itu bertepatan dengan ultah ke-61 bank bjb," ungkapnya.

Sebagai penguat menurut Rio, bank bjb juga telah bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) guna mendukung information technology (IT) digital enablement.

“Super apps bjb DIGI ini sekarang dalam tahap tes terakhir. Rencananya akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT bank bjb,” sebutnya.

Rio menuturkan super apps itu dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan perbankan. Tak hanya kepada nasabah, super apps itu itu bisa melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah.

Sedangkan, Direktur Keuangan bank bjb, Nia Kania menyebutkan, performa keuangan hingga saat ini menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor kredit pun diharapkan dapat tumbuh 9-10% tahun ini dengan npl yang terjaga di level 1.3-1.6%.

“Bahkan, hingga 28 Februari 2022, revenue kita tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhannya naik double digit, lebih dari 20 persen (yoy),” kata Nia.

Di akhir live talk show Nia juga mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam perdagangan dengan membeli saham bank bjb. "Sesuai dengan tema acaranya, Kamu Beli Saham Apa (KBSA), maka pesan saya beli saham bank bjb," pungkas Nia.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x