Pembicaraan Soal Nuklir Terhenti, Iran Salahkan AS

- 4 April 2022, 17:53 WIB
Ilustrasi perang nuklir.
Ilustrasi perang nuklir. /Pixabay/geralt/

GALAMEDIA - Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan Amerika Serikat sebagai pihak paling  bertanggung jawab atas terhentinya pembicaraan di Wina antara Teheran dan negara-negara besar yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.

"Amerika bertanggung jawab karena menghentikan pembicaraan ini ... Sebuah kesepakatan yang hampir dicapai," kata Saeed Khatibzadeh, Senin 4 April 2022.

"Washington seharusnya membuat keputusan politik untuk menyelamatkan perjanjian (nuklir)," tandasnya.

Baca Juga: Berlabel Timnas, Berikut 4 Winger Incaran Persib Pengganti Esteban Vizcarra

Ia menambahkan bahwa Teheran "tidak menunggu selamanya."

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (31/3) mengatakan bahwa sejumlah isu dalam pakta nuklir masih belum terselesaikan.

Deplu juga menyatakan bahwa tanggung jawab untuk membuat keputusan berada di tangan Teheran.

Iran menyebutkan masih ada sejumlah isu yang tertunda, termasuk penghapusan cap Korps Pengawal Revolusi Islam sebagai organisasi teroris asing oleh Washington.

Baca Juga: Cantiknya Nagita Slavina Pakai Cardigan Seharga Rp 14 Juta, Bikin Netizen Heboh

Teheran juga meminta jaminan bahwa presiden AS di masa depan tidak akan meninggalkan perjanjian nuklir.

Khatibzadeh mengatakan Teheran siap melanjutkan pembicaraan dengan rival kawasan utamanya, Arab Saudi, apabila Riyadh bersedia menyelesaikan isu-isu bilateral yang masih belum tuntas.

Tuntutan Rusia memaksa negara besar untuk menghentikan perundingan nuklir pada awal Maret.

Baca Juga: Kang Tae Mu Kecelakaan! Berikut Sinopsis A Business Proposal Episode 11

Akan tetapi, Moskow kemudian mengatakan telah memiliki jaminan tertulis bahwa perdagangannya dengan Iran tidak akan terpengaruh dengan sanksi terkait Ukraina.

Pernyataan itu memberi kesan bahwa Moskow memberi lampu hijau agar perjanjian nuklir dilanjutkan.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x