Network
GALAMEDIA – Belakangan klitih jojga menjadi perbincangan hangat publik Indonesia usai viral nya seorang pelajar berinisial D (18) asal Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) menjadi korban tewas klitih di Jalan Gedongkuning, Yogyakarta.
Menurut berbagai informasi, D ternyata adalah anak seorang anggota DPRD Kebumen, Madhkhan Anis.
Untuk diketahui bersama, aksi klitih sebenarnya sudah kerap terjadi di daerah Yogyakarta.
Berdasarkan laporan Jogja Police Watch (JPW) sepanjang tahun 2018-2020, kasus kejahatan jalanan atau klitih masih menjadi dominan di wilayah Yogyakarta.
Dalam sejarahnya, klitih tidak merujuk pada suatu arti yang negatif. Di bahasa Jawa, klitih atau biasa dikenal nglithih diartikan sebagai suatu aktivitas keluyuran atau mencari angin di luar rumah.
Baca Juga: Intip! Bek Kanan Bakal Pengganti Supardi di Persib Ternyata Berlabel Timnas
Menurut sumber lain, klitih adalah bentuk ulang, yakni klitah-klitih yang bermakna jalan bolak-balik sedikit kebingungan.
Namun, dua arti tersebut tidak lagi revelan untuk saat ini. Kini, klitih dimaknai sebagai aksi kekerasan jalanan yang dilakukan segerombol remaja.
Baca Juga: Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa, Ini Penjelasan Resmi Kemenag RI
Biasanya saat melakukan klitih, mereka akan menggunakan senjata tajam untuk melukai hingga membunuh sang korban.
