Harga Pertalite dan Solar Bakal Naik, Pengamat BUMN: Tidak Tepat!

- 15 April 2022, 22:02 WIB
Ilustrasi, harga Pertalite dan Solar disinyalir akan dinaikkan pemerintah.
Ilustrasi, harga Pertalite dan Solar disinyalir akan dinaikkan pemerintah. /Dok Setkab

 

GALAMEDIA - Rencana pemerintah yang akan kembali melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar dinilai pengamat BUMN Herry Gunawan bukan momen yang tepat di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok menjelang Idul fitri.

"Momennya tidak tepat. Beban masyarakat sedang tinggi-tingginya. Pendapatan masyarakat juga tidak mengalami kenaikan. Apalagi ini masyarakat baru selesai melewati masa COVID-19," ujarnya, Jumat, 15 April 2022.

Di sisi lain, lanjutnya, bisa dipahami bahwa beban yang harus ditanggung pemerintah untuk subsidi BBM cukup besar.

Terlebih di tengah kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Rusia-Ukrania. Apalagi terjadi disparitas antara harga jual dengan harga keekonomian.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan 19.680 Tiket Gratis, Ahmad Riza Patria: Pantau Terus Jangan Terlewatkan

“Memang harga jual Pertalite saat ini masih terlalu jauh dibandingkan harga keekonomian. Tapi ini persoalan momentum,” ujar Herry Gunawan melalui keterangannya.

Seperti diketahui Pertalite dan Biosolar merupakan produk subsidi. Jadi kewenangan penentuan harga adalah pada pemerintah, bukan Pertamina.

Selama ini, lanjut Herry, subsidi pemerintah ke Pertalite dan solar cukup besar, namun demikian harus juga dipikirkan kondisi psikologis masyarakat.

"Jadi, bukan hanya persoalan rasionalitas. Karena jika berpikir persoalan rasionalitas tentang kenaikan harga, makanya bisa dilakukan melalui Pertamax nonsubsidi. Dan kenaikan tersebut sudah dilakukan," katanya.

Baca Juga: Berusaha Melawan, Polisi Tembak Pelaku Curat di Garut

Belum lagi, menurut dia, kondisi saat ini masih ditambah dengan kenaikan harga komoditas sandang dan pangan menjelang lebaran akibatnya, masyarakat harus mengeluarkan biaya lebih besar.

Dengan demikian, tambahnya, pemerintah memang seharusnya meredam rencana kenaikan Pertalite dan solar dulu. Jika nanti habis Lebaran kondisinya sudah membaik dan lebih stabil, di situlah momentumnya.

“Kontribusi pengeluaran dari konsumsi rumah tangga sekitar 58 persen. Kalau konsumsi rumah tangganya ditekan dengan berbagai kenaikan ini bisa berdampak terhadap daya beli masyarakat,” ujar Herry.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x