6 Derita Liga Champions Manchester City di Bawah Pep Guardiola

- 7 Mei 2022, 16:49 WIB
6 Derita Liga Champions Manchester City di Bawah Pep Guardiola//Olah foto kolase thumbnail Twitter DailyMail
6 Derita Liga Champions Manchester City di Bawah Pep Guardiola//Olah foto kolase thumbnail Twitter DailyMail /

GALAMEDIA - Sekali lagi pendukung Manchester City dibuat remuk redam oleh nasib klub kesayangan mereka di panggung terbesar kompetisi klub elite Eropa.

Hanya tinggal beberapa menit lagi saja untuk mengamankan tempat di final Liga Champions tahun ini, The Citizens takluk oleh ketangguhan mental Real Madrid di Bernabeu.

Baca Juga: Jack Grealish Jadi Bulan-bulanan, Dibully Gegara Cuitan HALA MADRID Usai Gagal di Piala Champions

Ini kali keenam berturut-turut Manchester City di bawah Pep Guardiola gagal menaklukkan kompetisi klub elite UEFA.

Berikut enam momen kegagalan City di kancah Liga Champions mengutip kompilasi Jack Gaughan dari Sportsmail belum lama ini.

Baca Juga: Pemerintah Memperbolehkan Adanya Pengajuan Cuti Tambahan

2016-17: Monaco, babak 16 besar, kalah gol tandang

Pertandingan kandang dengan kemenangan 5-3 menjadi salah satu pertandingan terbaik skuad  Etihad di bawah asuhan Pep Guardiola.

Takut akan pesta gol di Stade Louis II, Guardiola memilih susunan tim yang agresif.

Namun anak-anak asuhannya kalah  3-1 oleh tim bertabur bintang muda haus kemenangan seperti Kylian Mbappe.

Kala itu bek sayap Aleksandr Kolarov bermain sebagai gelandang tengah di depan Nicolas Otamendi.

Baca Juga: Ini Dia Pemilik Baru Chelsea Usai Roman Abramovich Hengkang

2017-18: Liverpool, perempat final, kalah agregat 5-1

Dengan Aymeric Laporte dan Ilkay Gundogan tampil di luar posisi biasa, City dibobol tiga gol Liverpool dalam 19 menit babak pertama leg pertama di Anfield.

Keputusan ofisial yang bertentangan dengan bos City membuat sang pelatih yang muntab diusir ke tribun penonton oleh wasit Antonio Mateu Lahoz.

Guardiola memprotes upaya Leroy Sane yang dianulir ketika unggul 1-0 di laga kedua.

Baca Juga:  Mau Menyeberang Kembali ke Merak? Menhub Anjurkan Setelah 8 Mei 2022

2018-19: Tottenham, perempat final, kalah gol tandang

Keputusan wasit membuat City kembali emosi saat tersingkir di babak 8 Besar.

Sebelumnya, Sergio Aguero gagal mengeksekusi penalti di leg pertama tandang yang berujung kekalahan 1-0.

Laga yang berakhir dengan kemenangan 4-3 bagi City itu diwarnai keputusan yang dianggap tak memihak The Citizens.

Di antaranya  gol terakhir Raheem Sterling yang dianulir VAR karena offside hingga tim asuhan Mauricio Pochettino memastikan kemenangan tandang yang mengejutkan.

Baca Juga: 6 Arti Mimpi Pertanda Jodoh Makin Dekat, Melihat Bunga jadi Salah Satunya Lho

2019-20: Lyon, perempat final, kalah 3-1

Momen terburuk Guardiola di Piala Champions salah satunya saat ia dikritik karena memainkan tiga bek sekaligus, strategi yang jarang dimainkan City.

Trio bertahan pilihan Guardiola termasuk pemain muda Eric Garcia dan gelandang Fernandinho. Hasilnya adalah duka bagi para pendukung The Citizens.

City  dikejutkan oleh kegagalan Sterling untuk menyamakan kedudukan, sementara kegagalan lini belakang membuat Lyon mampu melesakkan tiga gol.

Baca Juga: No Tipu-tipu, Ini Deretan Tempat Jual Beli Diamond Mobile Legend Aman, Gamers Wajib Coba!

2020-21: Chelsea, final, kalah 1-0

City melewatkan kesempatan juara di final musim lalu.

Starting eleven Guardiola kembali dikritik karena memasukkan Gundogan sebagai gelandang ketimbang Rodri atau kapten Fernandinho, yang telah menjadi bagian integral dari perjalanan mereka ke final perdana UCL.

City tak berdaya dalam serangan dan kehilangan fokus saat hadangan Antonio Rudiger memaksa Kevin De Bruyne keluar dari lapangan rongga mata yang retak.

Aguero masuk dari bangku cadangan pada pertandingan terakhirnya untuk City, tetapi tidak mampu  menuntaskan misi menyamakan kedudukan.

Baca Juga: 10 Qoutes Bahasa Inggris Bulan Mei yang Bikin Semangat dalam Jalani Hidup, Jangan Pantang Menyerah!

2021-22: Real Madrid, semifinal, kalah agregat 6-5

Sama seperti kekalahan Liverpool dan Spurs di tahun-tahun sebelumnya, kegagalan City dipicu  kacaunya pertahanan dan banyaknya peluang yang terlewatkan.

Riyad Mahrez dan Phil Foden menyia-nyiakan peluang di leg pertama dan membiarkan Real lolos dari Manchester hanya dengan defisit satu gol yang terbukti menjadi persoalan.

City sebenarnya bisa lolos dari semifinal cukup dengan satu gol dalam waktu normal.

Tapi Rodrygo mencetak dua gol  setelah Jack Grealish dua kali nyaris mengunci kemenangan City dan berakhir dengan penalti Karim Benzema yang mengakhiri mimpi keenam Manchester City.***

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x