"Jadi harus dipimpin orang yang kredibel, mengerti olahraga. Tidak hanya bisa memberikan prestasi (juara kompetisi), tapi yang mampu menyejahterakan atlet, pelatih, dan sebagainya," tuturnya.
Baca Juga: Kuota Haji Kota Cimahi 258 Orang, Dudu: Hanya 48 Persen yang Diberangkatkan
Di tempat yang sama, salah seorang pendiri KBB, Asep Setia Permana (Asper), berharap tidak ada unsur nepotisme dalam pemilihan ketua KONI KBB yang akan diselenggarakan pada 28 Mei mendatang dalam musyawarah olaharaga kabupaten luar biasa. Menurutnya, ketua KONI terpilih jangan hanya karena memiliki kedekatan dengan kepala daerah saja.
Dia pun mengkritisi pencalonan Sonya Fatmala, istri plt. Bupati KBB. Menurutnya, dia tidak kompeten dalam memimpin KONI.
"Apakah benar-benar paham tentang olahraga di KBB? Apakah pernah mengurus cabor secara serius?" ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemilihan ketua KONI KBB dilakukan secara jujur dan sesuai aturan. "Jangan karena ada kedekatan, lalu dipilih. Tapi harus kompeten, kredibel, dan sesuai aturan," katanya.
Baca Juga: WEBINAR LITERASI GURU: Menuangkan Mutiara Berharga dalam Buku
Terlebih, menurutnya, periode kepala daerah akan berakhir pada 2023 mendatang. "Sedangkan pengurus KONI sampai 2026. Jadi jangan berpikir pendek sehingga hanya melihat sekarang," ujarnya.
Ia pun berharap tidak ada konflik kepentingan dalam kepengurusan KONI apalagi sampai merugikan keuangan negara. "Saya khawatir nanti ada konflik kepentingan, apalagi yang menyangkut anggaran," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya pun berharap adanya penyegaran dari pengurus KONI. "Jangan itu-itu saja. Perlu regenerasi," katanya.