Pengukuhan Guru Besar UPI Prof. Dedi Sutedi: Peranan Linguistik dalam Pendidikan Bahasa Jepang  

- 18 Mei 2022, 08:14 WIB
Pengukuhan Guru Besar UPI Prof. Dedi Sutendi: Peranan Linguistik dalam Pendidikan Bahasa Jepang   
Pengukuhan Guru Besar UPI Prof. Dedi Sutendi: Peranan Linguistik dalam Pendidikan Bahasa Jepang   /Humas UPI

Panjangnya sejarah dan banyaknya jumlah pembelajar BJ di Indonesia masih belum menuntaskan masalah yang terjadi turun temurun. Tiga masalah yang selalu muncul adalah menyangkut huruf, gramatika, dan praktik berkomunikasi atau berbicara.

Masalah huruf menyangkut huruf Kanji, karena jumlahnya banyak, cara baca dan artinya pun berlainan. Jika ingin lancar komunikasi pembelajar minimal harus menguasai 2.000 huruf Kanji. Selama ini belum ditemukan metode mengajar atau strategi belajar huruf Kanji yang cocok buat pembelajar orang Indonesia.  

Masalah pemahaman tata bahasa terjadi karena penjelasan yang tidak lengkap, tidak ada referensi yang mudah dibaca dan mudah diraih, kurangnya pengetahuan dan pemahaman linguistik BJ.

Baca Juga: Cek Tangal Tayang, Sinopsis, dan Deretan Pemeran Film Mengejar Surga, Drama Religi Tanah Air

Masalah sulitnya berkomunikasi disebabkan kurangnya pemahaman terhadap budaya dan kebiasaan bangsa Jepang. Banyaknya perbedaan budaya dan kebiasaan menyebabkan komunikasi kurang lancar.

Peranan linguistik dalam memecahkan ketiga masalah di atas antara lain, Pertama, huruf kanji dianggap sebagai masalah karena jumlahnya terlalu banyak dan sulit untuk diingat, tetap mudah terlupakan. Untuk itu, perlu ada upaya untuk memberikan penguatan dalam mengingat huruf tersebut.

Di sini peranan dan konsep linguistik kognitif sangatlah penting. Konsep analogi, asosiasi, teori gestalt, dan sebagainya dapat meningkatkan daya ingat, sehingga dapat ditemukan cara mengingat huruf Kanji.

Baca Juga: Liverpool Kalahkan Southampton, Penentuan Juara Liga Inggris Terjadi di Laga Pamungkas

Kedua, dalam memahami unsur gramtikal dapat ditopang dengan teori linguistik, misalnya kajian sintaksis dan semantik, kajian linguistik kontrastif, termasuk kajian linguistik kognitif dinilai cukup ampuh dalam memerikan fenomena gramatikal BJ.

Sumbangan dari sintaksis di antaranya analisis kalimat dengan menggunakan tiga tataran sintaksis, yaitu menyangkut fungsi sintaksis, kategori sintaksis, dan peran semantis cukup ampuh dalam mendeskripsikan fenomena kalimat pasif BJ.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah