110 Cantin Mengikuti Binwin yang Digelar Kemenag Garut

- 18 Mei 2022, 17:17 WIB
Kegiatan Binwin Pra Nikah Angkatan ke-1 dan Sosialisasi Stunting yang digelar oleh Kantor Kemenag Garut di Aula Islamic Centre, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu 18 Mei 2022.
Kegiatan Binwin Pra Nikah Angkatan ke-1 dan Sosialisasi Stunting yang digelar oleh Kantor Kemenag Garut di Aula Islamic Centre, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu 18 Mei 2022. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut menyelenggarakan acara Bimbingan Perkawinan (Binwin) Pra Nikah Angkatan ke-1 dan Sosialisasi Penurunan Stunting bertempat di Aula Islamic Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu 18 Mei 2022.

Binwin diikuti 110 calon pengantin (catin) di Kecamatan Garut Kota yang akan menikah di tahun ini. Dalam Binwin kali ini, pemaparan arahan diberikan oleh pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut, Dinas Pendidikan (Disdik) Garut, dan fasilitator dari Kemenag Garut.

Kepala Kantor Kemenag Garut, Cece Hidayat, mengatakan, dalam Binwin ini pihaknya memberikan materi terkait bagaimana cara membina rumah tangga, tentang kesehatan reproduksi keluarga, serta cara meningkatkan perekonomian keluarga.

Baca Juga: Siswa Berkebutuhan Khusus Dapat Layanan Adminduk Terintegrasi

"Ya mudah mudahan saja nanti kedepan nanti akan melahirkan keluarga-keluarga yang kuat dalam mempertahankan rumah tangganya, sehingga akan tercapai namanya keluarga sakinah mawadah warrahmah," ujarnya, Rabu 18 Mei 2022.

Menurut Cece, sebanyak 3.700 orang catin di Kabupaten Garut telah dialokasikan untuk mengikuti Binwin di tahun ini, meskipun menurun jauh dari tahun sebelumnya yang dialokasikan untuk sekitar 35.000 orang. Pihaknya menargetkan sebanyak 1.838 pasang catin se-Kabupaten Garut untuk mengikuti Binwin ini.

"Jadi ada yang belum menikah juga ada yang sudah menikah, dan ini akan memberikan layanan kepada masyarakat sehingga masyarakat juga akan merasakan keterlibatan dalam hal binaan rumah tangga di masyarakat Garut," ucapnya.

Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional, 20 Perempuan Perupa Melukis dan Pameran Bersama

Cece menyebutkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan para ulama serta tokoh agama dalam pemberian pembinaan bagi para catin di Kabupaten Garut.

Binwin ini, ungkapnya, akan dilaksanakan sampai akhir tahun dengan tahap berjenjang sesuai dengan jadwal dari kepala Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing di setiap kecamatan.

"Nah kita nanti mudah-mudahan ini ke depan akan diberikan bukan hanya di kecamatan ini saja tapi se Kabupaten Garut akan diberikan juga kepada calon pengantin yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Garut," katanya.

Baca Juga: Jelang Rakernas KAI, Presiden KAI Tjoetjoe Minta Tingkatkan Kualitas Advokat dan Rumuskan Mimpi Besar

Cece juga menuturkan, adanya Binwin ini dalam rangka mencegah permasalahan stunting di Kabupaten Garut.

Menurutnya, melalui Binwin ini para catin akan diberikan pemahaman bagaimana cara mempersiapkan diri menjelang pernikahan, persiapan menjelang memiliki anak, sampai dengan proses kehamilan dan menjaga gizi anak.

"Sehingga stunting tidak akan terjadi jika rumah tangga ini benar-benar kokoh, kokoh dalam artian ilmu rumah tangganya juga diperoleh, juga kehidupan ekonomi juga terjaga dengan baik, tidak ada stunting kalau mereka sudah siap perencanaan pernikahan," ucapnya.

Baca Juga: Andhika Pratama Terseret Kasus Chandrika Chika, Unggahan Instagramnya Disorot

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, yang juga salah satu pemateri dalam kegiatan ini, dr. Tri Cahyo Nugroho, mengatakan, bahwa materi yang disampaikan adalah tentang nikah sehat generasi hebat.

Menurut Tri, hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) melalui pendidikan penyuluhan reproduksi kepada calon pengantin. Ia berharap, calon pengantin mengetahui hal-hal yang terkait dengan pola asuh kehamilan yang sehat serta pola asuh pada bayi yang sehat.

"Agar terhindar dari kematian ibu, kematian bayi, dan stunting di Kabupaten Garut," ujarnya.

Baca Juga: 24 Persen Calhaj Terancam Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Ternyata Ini Penyebabnya

Tri menambahkan, Binwin ini sangat penting dilakukan mengingat calon ibu dan calon bapak harus memiliki wacana serta pengetahuan yang baik tentang bagaimana kehidupan rumah tangga yang sehat.

"Jadi memang nikah itu banyak hal yang harus dipersiapkan, tadi juga tentang ketenangan batin, saya sampaikan bahwa ketenangan batin itu juga akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu terutama saat hamil dan nanti juga bersalin," ucapnya.

Tri berharap, melalui Binwin ini semua calon pengantin yang merupakan calon ibu dan bapak dapat mendapatkan pendidikan reproduksi serta merubah pola pikir calon keluarga untuk hidup lebih sehat.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x