Network
Tak berselang lama anak bungsu Mak Altih bernama Kartim datang. Kartim sendiri tinggal bersebelahan dengan rumah Mak Altih dan kini berprofesi sebagai penjaga SMP.
Menurut Kartim, ibunya itu sudah berulang kali diminta berhenti untuk mencari rongsokan. Namun ibunya keukeuh keluar rumah karena merasa tak kerasan selalu berada di rumah.
“Paling sekarang dikumpulin, nanti saya yang rapihin,” kata Kartim.
Hanya saja, kata Kartim, ia selalu was-was jika melihat ibunya saat berkeliling kampung. Sebab ibunya selalu marah jika dibantu disebrangkan dan ingin melakukannya sendiri.
Kang Dedi Mulyadi menilai sebaiknya orang tua seperti Mak Altih lebih baik dibebaskan. Sebab jika dikekang dan diminta untuk terus berdiam diri di rumah malah akan sakit.
“Gak apa-apa, karena sudah terbiasa sejak muda bekerja kalau disuruh diam terus di rumah malah nantinya sakit. Yang penting sekarang Mak Altih sehat terus,” ujar Kang Dedi.
Selain takjub dengan usianya yang sudah mencapai 120 tahun, Dedi juga terkesan dengan pola hidup Mak Altih yang tak memiliki pantangan dalam makan dan minum.
Baca Juga: Spesifikasi Poco M3 Pro 5G, HP 5G Termurah 2 Jutaan Performa OKE
“Nu penting ulah leungit anu lima (Yang penting jangan hilang yang lima). Subuh, lohor (zuhur), ashar, magrib, isya,” ucap Mak Altih.
Setelah beberapa saat berbincang Kang Dedi pun memberikan uang ratusan ribu rupiah karena sudah janji akan membeli botol bekas yang baru saja didapat Mak Altih. Tak disangka Mak Altih malah memberikan uang tersebut ke anaknya.
