Kadisparbud Jabar Dorong Pembukaan Ruang Publik Seperti Taman Budaya Gratis Bagi Seniman dan Budayawan

- 9 Juni 2022, 19:23 WIB
Kepala Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar.
Kepala Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar. /

 

GALAMEDIA - Interaksi menjadi kata kunci dalam sebuah pementasan seni budaya. Interaksi pun sangat erat dengan kepariwisataan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar usai pembukaan perelaran seni unggulan Wayang Golek di Teater Tertutup Taman Budaya Jabar, Rabu, 9 Juni 2022.

Oleh karena itu, pihaknya telah membuka ruang publik milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat yang dikelola oleh UPTD Pengembangan Kebudayaan Aerah Jawa Barat agar bisa dimanfaatkan oleh seniman dan budayawan maupun masyarakat secara gratis.

"Saya sudah memerintahkan Kepala UPTD Pengembangan Kebudayaan Daerah Jabar, Pak Erick Henriana untuk membuka ruang publik, seperti taman budaya untuk dimanfaatkan oleh seniman budayawan secara gratis," kata Benny.

Namun Benny mengingatkan, sekalipun telah dibuka secara gratis, protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat, seperti pembatasan jumlah penonton dan selalu memggunakan masker.

Baca Juga: ALDO Targetkan Pertumbuhan Laba Bersih 40 Persen

"Pandemi Covid-19 sudah mulai tertangani, namun kita tetap harus waspada dan tidak boleh lengah," tambahnya.

Benny menyebutkan, dibukanya ruang publik milik Disparbud Jabar ini untuk memberikan ruang interaksi para seniman budayawan agar lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya.

"Seperti diketahui, selama dua tahun para seniman budayawan tidak bisa leluasa dalam berkarya. Sekarang kita buka ruang interaktif itu agar mereka bisa berinteraksi satu sama lainnya," tambahnya.

Pada kesempatan itu, pergelaran seni wayang golek mengangkat judul "Wahyu Cakra Ningrat" dibawakan Ki Dalang Apep A S Hudaya dari Lingkung Seni Giri Komara Kabupaten Karawang.

Judul ini mengangkat kisah Batara Guru Hyang Jagat Nata menurunkan wahyu bagi kalangan generasi muda. Barang siapa yang mendapatkan wahyu tersebut (Wahyu Cakra Ningrat), maka dia akan menjadi keturunan dewa yang sakti mandra guna.

Dengan diturunkannya wahyu cakra ningtay, membuat para senopati muda maupun panglima muda berusaha untuk mendapat wahyu cakra ningrat tersebut, salah satunya Raden Abimanyu.

Abimanyu merupakan anak dari penengah Pandawa , Arjuna yang berharao Wahyu Cakra Ningrat didapatkan oleh Abimanyu. Namun untuk mendapatkan wahyu cakra ningrat tersebut, Abimanyu mendapat beragam rintangan dan halangan, salah satunya berperang dengan pasukan Kurawa dari Astina (Hastina Pura).

Baca Juga: Cimahi Perbolehkan Kegiatan Kesenian Mengundang Massa Digelar, Tapi.....

Sehati sebelumnya di tempat yang sama, dipergelarkan pula seni unggulan musik angklung dengan thema Rythem Musik Bambu dari Rumah Aklung.

Kedua pergelaran tersebut menurut Kepala UPTD Pengembangan Kebudayaan Daerah Jabar, Erick Henriana didanai dari dana alokasi khusus (DAK) melalui bantuan kon fisik bagi taman budaya dan museum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) 2022.

Pada kesempatan itu, Benny berpesan pada kalangan orsng tua untuk terus mengajarkan bahasa Sunda pada anak-anaknya sebagai ciri suatu bangsa.

"Ajarkan selwlu bahasa Sunda sebagai ciri suatu bangsa. Saya yakin bahasa Indonesia maupun bahasa asing tidak akan hilang, justru akan berkembang," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x